
Ilustrasi/Net
RIAU1.COM -Bulan Muharam adalah salah satu bulan yang paling dimuliakan dalam kalender Islam. Selain menjadi penanda Tahun Baru Hijriah, bulan ini juga dikenal sebagai bulan yang penuh berkah dan ampunan.
Di antara amalan istimewa yang sangat dianjurkan di bulan Muharam adalah puasa tasua pada 9 Muharam dan puasa asyura pada 10 Muharam. Kapan jadwalnya di tahun 2025? Simak ulasan lengkap berikut tentang niat, jadwal, dan keutamaan puasa sunah Muharam.
Mengapa Puasa Muharam Begitu Istimewa?
Rasulullah SAW menyebut puasa di bulan Muharam sebagai puasa terbaik setelah puasa di bulan Ramadan. Dalam sebuah hadis riwayat Muslim, beliau bersabda:
"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharam".
Keutamaan puasa di bulan ini tidak hanya sebatas pahala, tapi juga menjadi sarana penghapus dosa selama satu tahun yang lalu. Khususnya pada hari Asyura, puasa ini diyakini dapat menghapus dosa-dosa setahun sebelumnya.
Kapan Tanggal 9 dan 10 Muharam 2025?
Menurut kalender IslamHilal dan perhitungan Kementerian Agama RI:
1 Muharram 1447 H jatuh pada Kamis (26/6/2025)
9 Muharram 1447 H jatuh pada Jumat (4/7/2025)
10 Muharram 1447 H jatuh pada Sabtu (5/7/2025)
Mengingat keutamaannya yang luar biasa, penting bagi umat Islam untuk mencatat dan mempersiapkan diri menyambut hari-hari ini. Puasa Tasua dan Asyura adalah momentum yang tidak boleh dilewatkan untuk meningkatkan keimanan dan meraih ampunan Allah Swt.
Niat Puasa Muharam
Berikut adalah niat puasa sunah Muharam:
Nawaitu shauma Muharramin sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah Muharram karena Allah Taala".
Niat puasa tasua (9 Muharam)
Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnatit Tasu'a lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah Tasu'a (sembilan Muharam) karena Allah Taala".
Niat puasa asyura (10 Muharam)
Nawaitu shauma yaumi 'Asyura'a sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah Asyura (sepuluh Muharam) karena Allah Taala"
Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura
1. Menghapus dosa selama setahun
Salah satu keutamaan utama puasa asyura adalah penghapusan dosa selama satu tahun penuh. Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: "Puasa hari asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu" (HR Muslim).
Hal ini menunjukkan bahwa Allah Swt memberikan peluang kepada umat-Nya untuk memperbaiki diri dan meraih ampunan melalui ibadah puasa ini.
2. Puasa paling utama setelah Ramadan
Dalam riwayat Muslim, Rasulullah SAW pernah menyatakan bahwa:
Artinya: "Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa pada bulan Allah, yaitu bulan Muharam".
Pernyataan ini menegaskan keistimewaan bulan Muharam sebagai waktu terbaik untuk memperbanyak puasa sunah. Maka, berpuasa di bulan ini menjadi kesempatan emas bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
3. Pahala yang melimpah
Kitab Fadhā’ilul Aūqāt (versi Indonesia) karya Imam Al-Baihaqi mencantumkan berbagai keutamaan luar biasa puasa asyura. Di antaranya, barang siapa yang berpuasa pada hari asyura, maka ia akan memperoleh pahala yang sebanding dengan:
10.000 malaikat yang memohonkan ampun untuknya.
1.000 kali ibadah haji dan umrah.
10.000 mati syahid.
Memberi makan seluruh fakir miskin umat Nabi Muhammad SAW hingga kenyang
Bahkan disebutkan, siapa yang mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, maka akan diberikan satu derajat surga untuk setiap helai rambut yang disentuhnya.
4. Identitas dan pembeda dari Yahudi
Kaum Yahudi berpuasa hanya pada tanggal 10 Muharam sebagai bentuk peringatan atas kemenangan Nabi Musa AS dari Firaun. Namun, Rasulullah SAW menyarankan umat Islam untuk juga berpuasa pada tanggal 9 Muharam (tasua) sebagai pembeda dari mereka. Dalam hadis dari Ibnu Abbas Ra disebutkan:
Artinya: "Jika aku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa pada hari kesembilan (tasua)" (HR Muslim).
Dengan demikian, puasa Tasua dan Asyura bukan hanya ibadah yang sarat keutamaan, tetapi juga bentuk penegasan identitas keislaman sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW.
Mana yang Lebih Utama, Tasua atau Asyura?
Puasa asyura memiliki keutamaan penghapusan dosa dan pahala yang luar biasa, namun puasa tasua juga penting untuk meneladani sunah Nabi dan membedakan diri dari tradisi kaum Yahudi. Karena itu, disarankan untuk berpuasa di kedua hari tersebut agar mendapatkan pahala maksimal.*