Gelar Pelatihan, Disparporabud Inhil Ingin Bentuk Pariwisata Berbasis Masyarakat

Gelar Pelatihan, Disparporabud Inhil Ingin Bentuk Pariwisata Berbasis Masyarakat

24 Juli 2019
Kegiatan pelatihan pemandu wisata oleh Disparporabud Inhil

Kegiatan pelatihan pemandu wisata oleh Disparporabud Inhil

RIAU1.COM - Dinas Pariwisata, Kepemudaan, Olahraga dan Kebudayaan (Disparporabud) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menggelar pelatihan pemandu wisata budaya sejarah, Rabu 24 Juli 2019 pagi di aula Hotel Inhil Pratama, Tembilahan.

Pelatihan tersebut, dijadwalkan berlangsung selama 3 hari dengan diikuti 40 orang peserta pelatihan pemandu wisata berasal dari beberapa desa di Kabupaten Inhil yang terdiri dari unsur Pendamping Desa, Pokdarwis dan Penggerak Pariwisata.

Menurut Kepala Disparporabud Inhil, Junaidi Ismail, pelaksanaan pelatihan pemandu ini dilatarbelakangi oleh penerapan konsep desa wisata berbasis masyarakat.

“Pemerintah hanya berperan untuk mendorong. Para peserta inilah yang nantinya akan berkiprah menjadikan tempat wisata di Inhil wajib untuk dikunjungi oleh wisatawan,” jelas Junaidi dalam sambutannya.

Selain itu, Junaidi mengatakan, latar belakang dari penyelenggaraan pelatihan pemandu wisata budaya sejarah ini adalah minimnya keberadaan pemandu yang difungsikan untuk memasarkan potensi pariwisata budaya yang berada di Kabupaten Inhil.

“Salah satunya yang belum tergarap secara baik adalah wisata religi ziarah makam Tuan Guru, Syekh Abdurrahman Siddiq Albanjari,” ungkap Junaidi.

Ditambahkannya, setiap tahun, wisata religi ziarah makam Tuan Guru, Syekh Abdurrahman Siddiq didatangi oleh puluhan ribu wisatawan, baik lokal bahkan wisatawan asing sehingga dalam momen itu, para wisatawan banyak yang tidak memperoleh atau kesulitan mendapatkan akomodasi.

"Kita kekurangan pemandu yang bertugas untuk mengakomodir para wisatawan itu,” kata Junaidi lagi.

Selama ini, diungkapkan Junaidy, sejumlah hal menjadi kendala dalam memajukan kepariwisataan di Kabupaten Inhil, seperti kurangnya promosi yang ditengarai oleh ketidakmampuan dan ketidakpedulian terhadap keindahan alam Kabupaten Inhil.

“Bagi kita, pemandangan pucuk nipah, pucuk kelapa itu sudah biasa. Namun, jangan salah, bagi mereka di luar sana, butir-butir kelapa yang mengalir di parit itu adalah sesuatu yang indah,” jelas Junaidy.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Inhil, HM Wardan yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daetah Kabupaten Inhil, RM Sudinoto menyambut baik dan mengapresiasi langkah Disparporabud Kabupaten Inhil dalam mengembangkan kepariwisataan budaya sejarah.

“Ini merupakan langkah yang tepat. Kabupaten Inhil dalam hal ini didukung dengan wilayah yang memiliki titik-titik wisata yang cukup banyak, diantaranya wisata religi,” kata Bupati melalui RM Sudinoto.

Bupati berharap, agar sektor kepariwisataan budaya (sejarah) dapat berkembang dengan hadirnya para pemandu ini.

 

Penulis: Fahrin