Tembilahan Kembali Alami Deflasi di September 2020, Jengkol Hingga Susu Bayi Jadi Penyebabnya

Tembilahan Kembali Alami Deflasi di September 2020, Jengkol Hingga Susu Bayi Jadi Penyebabnya

3 Oktober 2020
Pada periode bulan September 2020, Kota Tembilahan kembali mengalami deflasi sebesar 0,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,83.  Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Indragiri Hilir, Hartono pada press release perkembangan Indek Harga Konsumen, di

Pada periode bulan September 2020, Kota Tembilahan kembali mengalami deflasi sebesar 0,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,83. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Indragiri Hilir, Hartono pada press release perkembangan Indek Harga Konsumen, di

RIAU1.COM - Pada periode bulan September 2020, Kota Tembilahan kembali mengalami deflasi sebesar 0,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,83.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Indragiri Hilir, Hartono pada press release perkembangan Indek Harga Konsumen, diruang rapat kantor BPS Inhil Jalan Bunga Tembilahan.

"Tingkat inflasi Tahun Kalender September 2020 sebesar 1,91 persen dan tingkat Inflasi tahun ke tahun sebesar 1,71 persen," ungkap Hartono.

Dikatakannya, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,87 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,48 persen.

Sedangkan kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,12 persen, sementara kelompok transportasi sebesar 0,01 persen serta kelompok pendidikan sebesar 2,81 persen.

Hartono juga mengatakan komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Tembilahan antara lain udang basah, jengkol, petai, telur ayam ras, emas perhiasan, jagung muda, cabai merah, ikan gembung, banyar, gembili, aso-aso, cabai rawit, tomat, ikan belanak, jagung manis, ketimun, terong, susu bubuk untuk bayi dan komoditas lainnya.

"Selama tiga bulan terakhir kota Tembilahan selalu mengalami deflasi, namun jika dibanding tahun sebelum angka Inflasi kota Tembilahan di Tahun 2020 ini Relatif lebih stabil, namun tetap harus menjadi bahan bagi TPID Kabupaten Inhil untuk mengendalikan Inflasi kita," katanya lagi.