Gajah Mati di Inhu, Tim Ahli BBKSDA Riau Temukan Proyektil Peluru Tajam

Gajah Mati di Inhu, Tim Ahli BBKSDA Riau Temukan Proyektil Peluru Tajam

29 April 2020
Tim medis BBKSDA Riau dan Ditkrimsus Polda Riau melakukan olah TKP dimana gajah liar ditemukan mati mengenaskan, Rabu 15 April 2020 lalu.

Tim medis BBKSDA Riau dan Ditkrimsus Polda Riau melakukan olah TKP dimana gajah liar ditemukan mati mengenaskan, Rabu 15 April 2020 lalu.

RIAU1.COM - Tim ahli Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menemukan proyektil peluru tajam yang bersarang didalam kepala gajah liar yang ditemukan mati mengenaskan di Kelurahan Simpang Kelayang, Kecamatan Kelayang, Kabupaten Inhu, Riau pada Rabu 15 April 2020 lalu.

Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Riau, Andri Hansen kepada wartawan, Rabu 29 April 2020 mengatakan, bahwa penyebab kematian gajah liar dewasa tersebut karena diburu. Kepastian mati karena diburu setelah tim ahli menemukan proyektil peluru didalam kepala gajah tersebut.

"Tim ahli dari BBKSDA Riau sudah selesai melakukan nekropsi dan menemukan proyektil peluru di bangkai kepala gajah malang tersebut," jelas Andri.

Namun, Andri tidak bisa menjelaskan jenis peluru dan senjata apa yang dipakai oleh pemburu untuk membunuh gajah tersebut. Menurutnya, penyelidikan kasusnya sudah ditangani Ditkrimsus Polda Riau.

"Dari hasil nekropsi juga membantah kabar yang menyebutkan gajah tersebut mati karena di racun. Gajah itu mati karena diburu," tegasnya.

Kendati begitu, lanjut Andri, pihaknya belum dapat memastikan siapa oknum yang melakukan perburuan terhadap gajah jantan dewasa tersebut. "Gajah jantan itu sudah mati selama 24 jam, sebelum ditemukan. Jadi masih baru," kata Andri.

Saat ditemukan kepala gajah tersebut sudah hancur dengan luka menganga dibagian kepala dan kulit pada bagian kepala sudah terkelupas. Namun, saat ditemukan oleh warga dan setelahnya oleh BBKSDA Riau dan Ditkrimsus Polda Riau, kedua gadingnya masih utuh.

Sebelum ditemukan mati, gajah itu sering berkeliaran di areal perkebunan milik warga di wilayah Kecamatan Kelayang. Oleh karenanya membuat warga sekitar resah. Sebab, banyak tanaman warga, seperti kelapa sawit dan karet banyak yang rusak.

Warga bersama petugas Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) coba menghalau gajah tersebut keluar dari areal perkebunan. Diduga, gajah malang tersebut terpisah dari kawanannya, sehingga keberadaannya terlihat diareal kebun milik warga.

Disebutkan, penemuan lokasi gajah mati tersebut merupakan perlintasan kawanan gajah liar. Namun gajah tersebut diperkirakan keluar dari habitat aslinya dari Taman Nasional Teso Nilo.