Seluas 5 Hektar Lahan Warga Inhu Terbakar

Seluas 5 Hektar Lahan Warga Inhu Terbakar

28 Juli 2021
Seluas 5 Hektar Lahan Warga Inhu Terbakar

Seluas 5 Hektar Lahan Warga Inhu Terbakar

RIAU1.COM -Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kembali terjadi diwilayah Kecamatan Kuala Cenaku, Kabupaten Inhu, Riau.

Jika pada waktu sebelumnya, Karhutla terjadi di Desa Rawa Bangun, Kecamatan Rengat, dua hari lalu, kini titik api kembali muncul di Desa Kuala Cenaku, Kecamatan Kuala Cenaku.

Karakter lahan yang terbakar berupa lahan lahan gambut milik warga sekitar, sehingga tim terpadu Karhutla Inhu harus berjibaku dan membutuhkan waktu lama untuk memadamkan titik api.
Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Inhu, Ergusfian kepada awak media, Rabu 28 Juli 2021 membenarkan ada titik api atau hotspot di Desa Kuala Cenaku hari ini.

"Ya benar. Hari ini tim Karhutla masih berada di lokasi untuk memadamkan api. Kebakaran terjadi sejak Selasa kemarin. Mudah-mudah personel kita dibantu personel TNI/Polri, Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api, berhasil memadamkannya hari ini," kata dia.

Ergusfian menuturkan, lahan yang terbakar itu berada di areal perkebunan kelapa sawit milik warga. Selain itu lahan gambut tersebut terdapat semak belukar.
Seluas lima hektar yang terbakar. Api muncul dari atas lahan gambut hingga kedalam (bagian bawah-red). Sehingga memakan waktu lama untuk memadamkannya.

"Karakter gambut sangat mudah terbakar, terlebih jika musim kemarau tiba. Yang menyulitkan itu jika api menjalar sampa kebawah hingga mencapau satu meter atau lebih. Untuk itu harus dilakukan pendingingan. Maka dari itu terkadang anggota kita sampai malam berada dilokasi," terangnya.

Adapun pola pemadamannya dengan cara memutus kepala api. Pola itu dilakukan agar titik api tidak terus menjalar kearea lain.

Loading...

Ergusfian menambahkan, sebanyak 40 personel tim terpadu Karhutla Inhu diterjunkan ke lokasi hari ini. 
Dengan begitu luasnya lahan yang terbakar (lima hektar-red) itu disebabkan cuaca panas dan kencangnya angin, sehingga api cepat menjalar.

"Sumber air untuk memadamkan api masih tergolong cukup," tukasnya.