
Are Rojas/internet
RIAU1.COM - Berbagai macam aksi ditunjukkan sekelompok orang dalam menunjukkan rasa tidak senang atau protesnya terhadap sesuatu. Kali ini, Model Are Rojas memutuskan untuk bugil di sebuah pom bensin di Mexico dalam rangka protes kekerasan terhadap perempuan.
Namun, aksinya tersebut ternyata tidak mendapat reaksi seperti yang diharapkan. Are justru mendapat banyak kritikan bahkan menerima ancaman kematian karena protes yang dilakukannya itu dinilai salah.
"Saya menerima komentar bahwa saya akan dibunuh. Mereka menyerang dan mengkritik saya tanpa mendengarkan saya, tanpa melihat berita dan tanpa tahu apa-apa tentang saya," kata Are seperti dikutip dari wolipop Minggu (27/1/2019).
Wanita berusia 27 tahun ini masih berharap fotonya itu membawa kesadaran yang sangat dibutuhkan akan kekerasan yang dialami wanita di Amerika Latin, dan di seluruh dunia. "Yang mengejutkan adalah bahwa pada abad ke-21 manusia yang bugil menghasilkan lebih banyak perdebatan, kontroversi dan keprihatinan daripada kekerasan yang kita alami setiap hari," kata Are Rojas
"Sepertinya kita telah 'menormalkan' kekerasan, tetapi tubuh yang telanjang lebih mengkhawatirkan moralitas palsu masyarakat kita. Ada kebutuhan akan pendidikan seksual yang komprehensif dan nyata di sekolah, mendidik generasi masa depan untuk tidak memperkosa, jadi kejam, atau membunuh," jelasnya.
Aksi ini dilakukan ketika menunggu untuk mengisi bahan bakar, Are melangkah keluar dari mobil dan melepas mantelnya hingga mengejutkan pengendara lain. Wanita asal Meksiko ini pun mengaku merasa lega setelah berpose tanpa busana untuk menunjukkan aksi protesnya terhadap kekerasan dialami wanita yang kini menurutnya dianggap normal.
"Saya merasakan banyak kebebasan dan saat yang sama ketenangan melihat bahwa tidak ada yang melecehkan saya, tidak ada yang menyentuh saya. Tentu saja mereka menonton, mereka mengagumi dan apa yang mereka lakukan menghormati saya," ujar Are.