Diisukan Melarikan Diri, Direktur Lab Wuhan 'Bat Woman' Membelot ke AS? Ini Penjelasannya

Diisukan Melarikan Diri, Direktur Lab Wuhan 'Bat Woman' Membelot ke AS? Ini Penjelasannya

3 Mei 2020
Inilah penampakan Lab Wuhan China tempat penelitian virus corona.

Inilah penampakan Lab Wuhan China tempat penelitian virus corona.

RIAU1.COM - Heboh di Medsos.  Virologis sekaligus Direktur Center for Emerging Infectious Disease di Wuhan Institute of Virology, Shi Zhengli dikabarkan melarikan diri dengan membawa ratusan dokumen rahasia mengenai virus corona.

 

 Ia dikabarkan berusaha mengungsi di Kedutaan Besar AS di kota Paris.

Namun, nyatanya isu tersebut dibantah oleh perempuan yang dijuluki 'bat woman' atau wanita kelelawar ini.

Lewat media sosial khusus China, WeChat, Shi memposting tulisan bantahan sekaligus sembilan buah foto pemandangan.
 

"Semuanya baik-baik saja bagi keluarga saya dan saya sendiri. Terima kasih teman-teman," tulisnya, dikutip dari Global Times, Minggu (3/5/2020).


Dalam posting itu, Shi juga berkata, "Tidak masalah betapa sulitnya hal itu, itu (membelot) tidak akan pernah terjadi. Kami tidak melakukan kesalahan.

Dengan keyakinan yang kuat dalam sains, kita akan melihat hari ketika awan lenyap dan matahari bersinar."

Shi menjadi sorotan lantaran memiliki peran penting di laboratorium virus Wuhan tersebut.

Ia sudah bertahun-tahun meneliti keluarga coronavirus di kelelawar dan bahkan menemukan asal virus SARS yang pernah mewabah di China di 2002. Tak heran ia sering dijuluk 'bat woman'.

Selain itu, mengenai spekulasi apakah COVID-19 dibuat atau bocor dari laboratoriumnya, Shi juga sudah mengeluarkan bantahan. Pada Februari lalu, Shi sudah membantah bahwa COVID-19 tidak berasal dari laboratoriumnya.

Kepada Scientific American, Shi mengakui laboratoriumnya memang punya virus corona. Saat wabah COVID-19 merebak, Shi dan tim ilmuwan memang sedang meneliti virus dengan nama resmi SARS-CoV-2 ini.

"Saya sempat berpikir apakah ini dari laboratorium kami? Saya bertanya-tanya apa dinas kesehatan salah. Saya tidak pernah menyangka ini terjadi di Wuhan," ujar perempuan berusia 55 tahun tersebut, menegaskan tidak ada kebocoran dari laboratoriumnya, seperti dilansir CNBC Indonesia, Minggu, 3 Mei 2020.

Belakangan pemerintah AS mencurigai Wuhan Institute of Virology merupakan tempat asal virus corona.

Bahkan Presiden Donald Trump mengklaim punya buktinya walaupun dia mengaku tak dapat menunjukkannya.

Pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah membantah Trump mengenai hal ini. Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Michael Ryan menegaskan para ilmuwan yang memeriksa urutan genetiknya telah meyakinkan WHO bahwa virus ini "berasal dari alam".

 

"Kami telah berulang kali mendengarkan banyak ilmuwan yang telah melihat urutannya, melihat virus ini, dan kami yakin bahwa virus ini berasal dari alam," tukas Ryan pada konferensi pers pada Jumat (1/5/2020).

R1 Hee.