PM Malaysia Mahathir Tegaskan Ulama Zakir Naik Tak Akan Diekstradisi ke India

PM Malaysia Mahathir Tegaskan Ulama Zakir Naik Tak Akan Diekstradisi ke India

6 Juli 2018
Tokoh Islam dan Ulama Besar Zakir Naik.

Tokoh Islam dan Ulama Besar Zakir Naik.

Riau1.com - Mahathir memang pembela ulama. Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad menegaskan bahwa ulama kontroversial Zakir Naik yang diburu otoritas India atas dugaan aktivitas-aktivitas terkait teror, tak akan diekstradisi dari Malaysia.

Hal ini disampaikan Mahathir sehari setelah pemerintah India mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah meminta Malaysia untuk mengekstradisi Zakir Naik.

"Selama dia tidak membuat masalah apapun, kami tak akan mendeportasi dia karena dia telah mendapatkan status permanent resident," ujar Mahathir Mohamad saat konferensi pers di Putraja, Malaysia, seperti dilansir media India,NDTV, Jumat (6/7/2018).

Zakir Naik dikabarkan meninggalkan India pada tahun 2016 dan kemudian pindah ke Malaysia hingga mendapatkan status tinggal resmi atau permanent resident. Ulama berumur 52 tahun itu dikenal akan ujaran kebenciannya terhadap komunitas LGBT dan oleh otoritas India, dituduh mendanai terorisme serta menghasut kaum muda untuk bergabung kelompok-kelompok teroris. 

Sebelumnya pada Kamis (5/7), Kementerian Luar Negeri Indiamenyatakan bahwa Malaysia tengah mengkaji permintaan India untuk mengekstradisi Zakir Naik, atas dugaan menghasut kaum muda untuk terlibat dalam aksi-aksi teror via ujaran kebencian. 

"Pada tahap ini, permintaan kami sedang dipertimbangkan secara aktif di pihak Malaysia. Komisi Tinggi kami di Kuala Lumpur tengah melakukan kontak reguler dengan otoritas terkait Malaysia mengenai hal ini," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri India Raveesh Kumar.


Zakir lahir di Kota Mumbai, India pada 18 Oktober 1965. Zakir dikenal sebagai ustad yang kerap memberikan ceramah dari satu negara ke negara lain. Ceramahnya juga ditonton begitu banyak orang di Youtube. 

Di negara asalnya, Zakir dituduh soal radikalisme dan pendanaan kegiatan teroris. Dalam wawancara dengan detikcom beberapa waktu lalu, Zakir mengakui bahwa dirinya memang dituduh mempromosikan terorisme dan bahkan dilabeli teroris.

R1/Hee