
Aktivis Sumud Flotilla sebelum disandera/net
RIAU1.COM - Serangan Israel terhadap konvoi kemanusiaan lintas negara Global Sumud Flotilla pada Rabu (1/10/2025) waktu setempat, menyulut berbagai aksi demonstrasi di berbagai negara di Eropa.
TRT World seperti dimuat Republika melaporkan, ratusan demonstran, termasuk mahasiswa dan anggota serikat pekerja, berkumpul di Piazza dei Cinquecento yang berada di depan Stasiun Termini.
Para demonstran memblokir jalan dan menghentikan lalu lintas. Mereka meneriakkan "Mari kita blokir segalanya demi Flotilla dan demi Palestina." Mereka juga memblokir stasiun di Milan hingga akhirnya ditutup polisi. Petugas juga membatasi akses ke terminal.
Penyelenggara demonstrasi mengatakan sekitar seribu demonstran berencana berunjukrasa menuju Piazza Barberini. Serikat Pekerja Italia, Unione Sindacale di Base (USB) dan Confederazione Generale Italiana del Lavoro (CGIL), mengumumkan rencana pemogokan umum nasional pada 3 Oktober untuk memprotes insiden tersebut.
Di Barcelona, ratusan orang berunjuk rasa di luar konsulat Israel untuk mengecam intersepsi tersebut. Mereka menyatakan solidaritas dengan warga Palestina di Gaza.
Demonstrasi serupa terjadi di Berlin. Puluhan orang berkumpul di Stasiun Sentral, dan di Brussel, di mana para demonstran berbaris dari Place de la Bourse ke Kementerian Luar Negeri Belgia. Para aktivis di London juga mengumumkan rencana protes pada Kamis.
Ratusan orang berkumpul di luar konsulat AS di Istanbul untuk memprotes serangan Israel terhadap Armada Global Sumud yang menuju Gaza.
TRT World melaporkan dari lokasi kejadian bahwa para pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel. Mereka pun berdoa untuk warga Palestina di Gaza. Para demonstran menyerukan kepada komunitas internasional untuk bersuara menentang apa yang mereka sebut sebagai genosida.
Aktivis Global Sumud Flotilla Thiago Avila berkomunikasi dengan militer Israel sebelum kapal-kapal diserang pada Rabu (1/10/2025) malam.
Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Harris, mengatakan, Dublin memantau situasi dengan saksama menyusul pencegatan kapal Global Sumud Flotilla oleh tentara penjajah Israel.
Dalam sebuah unggahan di X, Harris menyebut laporan tersebut "sangat memprihatinkan". Dia menggambarkan armada tersebut sebagai "misi damai untuk menyoroti bencana kemanusiaan yang mengerikan". Harris mengatakan, ia telah berkomunikasi secara dekat dengan para pejabat di lapangan dan telah berbicara dengan rekan-rekan Uni Eropa.
Kementerian Luar Negeri Irlandia mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi langsung dengan perwakilannya. Mereka menekankan, "Keselamatan warga negara tetap menjadi prioritas kami".
"Fokus kami saat ini adalah membantu warga negara yang terdampak langsung dan keluarga mereka. Ini akan menjadi prioritas tim kami dalam beberapa jam mendatang," kata kementerian tersebut.
Dia menambahkan, Kedutaan Besar Irlandia di Tel Aviv sedang berkomunikasi dengan otoritas terkait bersama negara-negara anggota Uni Eropa lainnya.
Flotila diserbu
Angkatan Laut Penjajah Israel sedang melakukan agresi aktif terhadap Armada Global Sumud. Dilansir dari akun Instagram resmi Global Sumud Flotilla, Kapal Florida telah sengaja ditabrak di laut. Sementara itu, Yulara, Meteque, dan kapal-kapal lainnya telah menjadi sasaran meriam air.
Serangan ilegal terhadap kapal kemanusiaan tak bersenjata ini merupakan kejahatan perang. Semua penumpang di dalamnya tidak terluka.
Setidaknya satu kapal diserang meriam air menurut sebuah grup komunikasi yang dibagikan di antara para aktivis di Armada Sumud. Kapal Adara diserang meriam air sebelum dicegat secara tidak sah.*