DPRD Kuansing: PT TBS Dinilai Tidak Ada Andil Dalam Penanganan Covid-19 di Wilayahnya

DPRD Kuansing: PT TBS Dinilai Tidak Ada Andil Dalam Penanganan Covid-19 di Wilayahnya

15 April 2020
Anggota DPRD Kuansing Gamal Harsum

Anggota DPRD Kuansing Gamal Harsum

RIAU1.COM -KUANSING - Masyarakat saat ini sedang diliputi rasa ketakutan dan kecemasan, akibat Wabah Corona Virus atau Covid-19 yang sedang melanda seluruh masyarakat saat ini. Berbagai upaya dan pencegahan telah dilakukan oleh Pemerintah.

Namun, disaat Pemerintah bersama elemen masyarakat sedang sibuk dan berjibaku dalam penanganan Covid-19, yang dibantu oleh semua kalangan mulai dari Personil TNI/Polri, Kesehatan, DPRD dan Upika Kecamatan, serta lainnya.

PT. TBS sangat perlu partisipasi dan membantu masyarakat yang berada di lingkungan areal perusahaan khususnya wilayah Kecamatan Pucuk Rantau dan Kuantan Mudik.

Akan tetapi, andil PT. TBS dalam penanganan Covid-19 tersebut, masih dirasakan kurang. Padahal PT. TBS sangat perlu partisipasi dan membantu masyarakat yang berada di lingkungan areal perusahaan, khususnya wilayah Kecamatan Pucuk Rantau dan Kuantan Mudik," Ungkap Anggota DPRD Kuansing Gamal Harsum ketika bincang bincang dengan Riau24.Com, Rabu (15/4).

Menurutnya, Masyarakat Kuansing saat ini sangat membutuhkan bantuan dalam penanganan atau pencegahan terhadap Covid-19. Sebab perusahaan yang beroperasi di kuansing jangan hanya mencari keuntungan semata, akan tetapi sangat perlu eksis dalam membantu masyarakat. 

Misalnya memberikan bantuan berupa sembako, Pemberian masker bagi warga, Penyemprotan secara bersama dengan Upika, Pemerintah Desa, Masyarakat," Ungkap Anggota DPRD Kuansing dari Daerah Pemilihan (Dapil) III Kuansing tersebut.

Loading...

Sebab, Katanya, Coba tunjukan apa yang telah dilakukan PT. TBS terhadap masyarakat desa yang berada dibawah naungannya tersebut. Bahkan seakan tidak mau tahu apa yang terjadi," Tegasnya.

Sampai saat ini, belum ada perusahaan perkebunan kelapa sawit terbesar di Riau ini, memberikan bantuan terhadap masyarakat yang berada di bawah lingkup perusahaan. " Coba saja lihat, masyarakat sudah kehilangan mata pencaharian (PHK Perusahaan), sudah kehilangan usaha (bidang industri) dan sebagainya.

Oleh karena itu, perhatikan masyarakat yang berada di sekitar lingkungan perusahaan. Jangan hanya mencari keuntungan semata, sementara masyarakat diabaikan tanpa ada perhatian dari pihak perusahaan," Tukasnya. (Zar)