Kadiskopindag Kuansing Sampaikan Kendala Pengembangan UMKM

Kadiskopindag Kuansing Sampaikan Kendala Pengembangan UMKM

12 Januari 2022
Usai gathering ekosistem desa di Kuansing

Usai gathering ekosistem desa di Kuansing

RIAU1.COM - Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kabupaten Kuantan Singingi, mengaku terus berupaya mencari terobosan akan persoalan yang dihadapi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 

Sebab itu, dalam Gathering Ekosistem Desa Tahun 2022, yang dilaksanakan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Teluk Kuantan, tidak disia-siakan oleh Kadis Kopindag Kuansing, Azhar untuk memaparkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh UMKM, serta arah kebijakan pemerintah dalam memajukan UMKM.

Dihadapan pimpinan BRI, Azhar menyampaikan persoalan yang dihadapi oleh UMKM, antara lain kontiniunitas produk, kuantitas produk, kualitas produk, teknologi, modal, kemasan, pemasaran.

"Jika persoalan ini, tidak dibantu secara bersama sama oleh beberapa pihak, sudah barang tentu akan menjadi hambatan percepatan majunya UMKM di Kuansing," ujarnya.

Terkait dengan permasalahan UMKM ini, katanya, yang paling dibutuhkan adalah suport dari pihak perbankan, terutama BRI yang menyangkut modal. Untuk itu diharapkan pihak perbankan mau membantu UMKM, dengan mensupport bantuan pinjaman modal, dengan persyaratan yang tidak terlalu rumit serta dengan bunga yang kecil.

Azhar juga menambahkan, ada beberapa UKM unggulan yang menjadi prioritas untuk dikembangkan, antara lain Batik, Tenun, Sepatu dan Pandai Besi, yang memiliki peluang sangat besar untuk maju dan berkembang.

"Kita memiliki perkebunan sawit yang sangat luas, dikelola oleh beberapa perusahaan dan KUD. Namun selama ini kebutuhan peralatan sawit seperti Dodos dan Gred, dibeli dari hasil produksi buatan Medan dan Malaysia," ujarnya.

Kedepannya dia sangat berharap, agar pihak perusahaan maupun KUD yang mengelola sawit, bisa membeli peralatan hasil produksi pandai besi Kuansing."Kita harus meningkatkan kualitas produksi pandai besi, serta bantuan modal dari perbankan," katanya.

"Penjajakan kerja sama dengan beberapa KUD dan perusahaan, sudah dilakukan komunikasi dalam pengadaan peralatan seperti dodos dan Gred," ujar Azhar.*