Pemkab Meranti Targetkan Angka Stunting Turun 2 Persen

Pemkab Meranti Targetkan Angka Stunting Turun 2 Persen

5 Maret 2024
Plt Bupati Kepulauan Meranti, H Asmar

Plt Bupati Kepulauan Meranti, H Asmar

RIAU1.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024 ini.

Seperti itu disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn) H. Asmar saat membuka virtual Gebyar Audit Kasus Stunting (AKS) dan Pelayanan KB serentak seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Riau, di Puskesmas Pembantu (Pustu) Kecamatan Pulau Merbau.

Menurutnya target tersebut sesuai dengan target nasional dan target Provinsi Riau. Diketahui sesuai Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka sunting di Kepulauan Meranti berhasil ditekan, sejak tahun 2021 hingga tahun 2023 turun menjadi 16 persen.

"Namun jangan sampai lengah karena target tahun 2024 kita menargetkan turun menjadi 14 persen. Untuk itu, stakeholder tetap jalankan perannya masing-masing," ujar Asmar.

Kemudian dijelaskannya, kegiatan tersebut merupakan ikhtiar pemerintah dalam melakukan penanganan stunting, dan membangun keluarga sehat.

"Untuk mewujudkan Kabupaten Kepulauan Meranti sehat, cerdas, unggul, berdaya saing, dan berkualitas," tuturnya.

Bupati Asmar juga kembali mengingatkan, percepatan penurunan stunting merupakan program prioritas nasional dalam upaya mewujudkan Indonesia emas tahun 2045. Hal itu sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 72 tahun 2021, tentang percepatan penurunan stunting dan peraturan Kepala BKKBN nomor 12 tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pasti (RAN- Pasti).

"AKS merupakan identifikasi risiko dan penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis surveillance rutin atau sumber data lainnya, dilaksanakan oleh kabupaten/kota dua kali dalam satu tahun," terang Asmar.

Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Kepulauan Meranti, Kamisah menyampaikan, sasaran AKS yang dilakukan meliputi 7 desa di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Pulau Merbau. Adapun rinciannya, calon pengantin sebanyak 7 orang, ibu hamil 17 orang, ibu pascasalin 8 orang, dan Baduta sebanyak 29 anak, serta pelayanan KB sebanyak 59 orang.*