
Pongek Situjuah (Foto: Istimewa/Instagram @arifrafiwibowo)
RIAU1.COM -Siapa yang tidak mengenal Pongek Situjuah, salah satu kuliner asli nusantara diperkenalkan secara turun temurun dari salah satu wilayah bersejarah, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Bentuknya hampir sama dengan gulai nangka (cubadak) hanya saja disajikan dalam ukuran jumbo.
Pongek begitu terkenal lantaran proses pembuatan yang lama menjadikan kuliner yang satu ini menjadi spesial. Salah satu penduduk yang bermukim di Jorong Tanjung Bungo, Kenagarian Situjuah Gadang, Kabupaten Limapuluh Kota, Raminas menuturkan waktu pembuatannya hingga delapan jam dimasak menggunakan kayu bakar.
"Kalau Pongeknya sudah masak harus didiamkan diatas bara api, ingat hanya bara saja. Jika terlalu lama diangkat nanti cepat basi. Paling tujuh sampai delapan jam. Gak sampai satu harian," sebutnya kepada RIAU1.COM, Minggu, 9 Juni 2019.
Kriteria lainnya karena pembuatnya dilakukan secara turun temurun dalam mencampurkan racikan bumbu rempah hingga menjadikan salah satu kuliner dicari-cari banyak orang. Apa lagi ditengah musim arus balik tahun 2019 ini.
Raminas menuturkan, bahan baku yang dipergunakan untuk membuat pongek ini cukup sederhana. Bahan utamanya adalah nangka muda atau cubadak.
Siapkan tiga buah cubadak dengan ukuran besar kemudian bersihkan dan potong seukuran telapak tangan, kemudian siapkan juga tujuh butir kelapa tua diambil santannya, satu lembar daun kunyit, tiga lembar daun salam dan tiga lembar daun jeruk berukuran besar.
Semua bahan tadi dihaluskan (kecuali daun kunyit, jeruk dan salam) dan campuran dalam 1/4 kg cabai merah giling, 1/4 kg kunyit, lima potong terasi, 15 siung bawang merah, 10 siung bawang putih dan jahe 1 ons, ratakan.
"Untuk proses pembuatan mudah. Susun nangka yang sudah di kupas tadi dalam kuali dan campur bumbu yang sudah dihaluskan. Tutup dan tambahan air secukupnya kemudian masak dengan api kecil hingga mendidih dan tunggu hingga delapan jam sampai Pongek benar-benar siap untuk disantap," jelasnya.