Ketika Warga Garut Pilih Senjata Biologis Mengusir Penjajah Belanda

21 Maret 2020
Ilustrasi serdadu Belanda menaiki kendaraan (Foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi serdadu Belanda menaiki kendaraan (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Tak ada akar rotan pun jadi, begitu kata pepatah lama. Ketika rakyat Indonesia dihadapkan dengan minimnya pasokan senjata saat berperang mengusir penjajah Belanda, ada saja ide yang lahir dari para pejuang termasuk menggunakan senjata biologis.

Peperangan menggunakan senjata biologis ini pernah dilakukan oleh para pejuang Indonesia yang berasal dari Garut, Jawa Barat dinukil dari historia.id, Sabtu, 21 Maret 2020.

Warga Garut meneror para serdadu Belanda menggunakan wabah penyakit pes.

Kejadian itu terjadi pada 1933-1934. Menimbulkan korban jiwa hingga 15 ribu orang tewas bersumber dari tikus-tikus.

Ide ini muncul saat pejuang melihat ketika satu seksi patroli pasukan Belanda balik badan ketika menyaksikan beberapa tikus mati tergeletak di jalanan.

Pejuang pun berbondong-bondong mencari tikus di persawahan. Tikus lalu mereka bunuh dan disebarkan di pos militer Belanda.

Siasat ini rupanya berhasil. Serdadu Belanda kocar kacir meninggalan pos mereka ketika mengetahui tikus banyak yang mati.

Tikus mati juga mereka sebar di lokasi yang sering dilalui serdadu Belanda. Hasilnya juga sama, pasukan Belanda balik badan dan meninggalkan perkampungan.