Tanoto Foundation Menyumbangkan Alat Pelindung Untuk Para Petugas Kesehatan

8 April 2020
Tanoto Foundation Menyumbangkan Alat Pelindung Untuk Para Petugas Kesehatan

Tanoto Foundation Menyumbangkan Alat Pelindung Untuk Para Petugas Kesehatan

RIAU1.COM - Tanoto Foundation telah menyumbangkan jutaan keping alat pelindung diri untuk mendukung petugas kesehatan yang menangani pasien dengan COVID-19 sebagai tanggapan terhadap kekurangan peralatan tersebut.

Badan amal itu, yang didirikan pada 1981 oleh salah satu orang terkaya di negara itu, Sukanto Tanoto, menyerahkan bantuan 1 juta sarung tangan, 1 juta masker, 100.000 baju pelindung, dan 3.000 kacamata ke kepala satuan tugas COVID-19 nasional Doni Monardo pada hari Selasa.

Gugus tugas dan yayasan akan mendistribusikan peralatan ke rumah sakit di Jakarta, Medan di Sumatera Utara dan Pekanbaru di Riau.

"Kami tergerak untuk membantu dokter dan staf medis yang berisiko terpapar COVID-19 dengan menyumbangkan alat pelindung diri, yang penting dalam keadaan darurat ini," kata CEO Yayasan itu, Satrijo Tajudjojo, seperti dikutip dalam pernyataan yang dirilis pada Selasa.

"Dalam pandangan kami, keberanian dan kemauan mereka adalah bentuk kepahlawanan sejati."

Yayasan, kantor yang beroperasi tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Cina dan Singapura, membeli peralatan dari Cina menggunakan penerbangan charter pada tanggal 2 April dalam kemitraan dengan konglomerat Royal Golden Eagle - juga didirikan oleh Tanoto pada tahun 1973.

Dengan menggunakan penerbangan charter lain yang dioperasikan oleh maskapai berbendera nasional Garuda Indonesia, yayasan itu diperkirakan akan melakukan pengadaan peralatan pelindung seberat 30 ton pada hari Sabtu.

Donasi tersebut datang pada saat rumah sakit di seluruh negeri bersaing dengan kekurangan peralatan seperti itu, yang menempatkan pekerja kesehatan dalam risiko tertular virus corona yang menyebar cepat.

Jakarta, pusat wabah nasional, telah mencatat 118 infeksi dengan penyakit di kalangan petugas kesehatan pada hari Senin. Dua puluh dari mereka telah pulih, sementara satu telah meninggal.

Secara nasional, setidaknya 18 dokter telah tewas dalam perang melawan COVID-19, kata Asosiasi Dokter Indonesia (IDI) pada hari Minggu.

Pemerintah melaporkan pada hari Selasa 247 pasien COVID-19 baru, meningkatkan jumlah kasus yang dikonfirmasi menjadi 2.738. Dari mereka, 221 telah meninggal sementara 204 telah pulih.

“Kami menyadari bahwa petugas kesehatan yang menangani penyebaran COVID-19 benar-benar membutuhkan alat pelindung diri agar mereka dapat bekerja secara optimal,” kata Doni, yang juga kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Gugus tugas telah mendistribusikan lebih dari 12 juta masker dan 380.000 baju ke rumah sakit di seluruh negeri pada hari Senin, menurut juru bicara BNPB Agus Wibowo.

 

 

 

R1/DEVI