Viral Dukhan Tanda Kiamat Bakal Terjadi 15 Ramadhan/8 Mei 2020 Besok? MUI Sebut Begini

7 Mei 2020
Ilustrasi

Ilustrasi

RIAU1.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan, kebenaran dukhan salah satu tanda kiamat berupa kabut besar menyelimuti Bumi yang akan terjadi pada 15 Ramadan 1441 Hijriyah bertepatan Jumat 8 Mei 2020, tidak dipastikan kebenarannya.

Sekjen MUI, Anwar Abbas mengatakan, daripada mengkhawatirkan hal yang belum pasti, masyarakat sebaiknya meningkatkan amalan, karena kiamat atau azab dari Allah SWT, bisa terjadi kapan saja.

"Yang menjadi pertanyaan apakah informasi tentang kabut yang viral di medsos itu adalah dukhan yang dimaksud sebagai salah satu tanda bahwa kiamat akan tiba? Saya rasa tidak ada satu orang pun yang bisa memastikannya," tegas Anwar, dilansir Viva, Kamis 7 Mei 2020.

Anwar menuturkan, sebagai salah satu peristiwa gaib, kiamat, termasuk sepuluh tanda yang akan mendahuluinya, merupakan hal yang hanya diketahui Allah SWT.

"Sebagai penghuni Bumi, manusia, terutama umat Islam, memiliki kewajiban untuk terus meningkatkan ketakwaan, bukan menebak-nebak waktu terjadinya kiamat," tuturnya.

"Yang tahu tentang kapan kiamat itu akan tiba hanya Allah SWT saja, yang lain tidak tahu. Nabi Muhammad SAW saja yang jelas dicintai dan disayangi Allah SWT, tidak tahu dan tidak dikasih tahu oleh Allah SWT, apa lagi kita?," sebutnya.

Anwar juga mengemukakan, jika kiamat terjadi, bisa dipastikan, tidak akan ada satu makhluk pun yang selamat dari peristiwa pamungkas zaman itu.

"Hanya, keselamatan manusia di akhirat usai kiamat terjadi, tergantung pada derajat ketakwaan yang harus terus ditingkatkan sebelum kiamat terjadi," ungkapnya.

"Selamat dalam pengertian, dia akan dilepaskan dari siksa api neraka, itu yang akan mendapatkannya yaitu orang yang beriman dan bertakwa kepada-Nya, serta membawa pahala amalan kebajikan yang telah diperbuatnya ketika hidup di dunia," pungkasnya.