Kehadiran Bangsa India, Majapahit, Hingga Belanda di Pulau Sabu NTT

Kehadiran Bangsa India, Majapahit, Hingga Belanda di Pulau Sabu NTT

10 Januari 2021
Pulau Sabu (warna merah) (Foto: Istimewa/Wikipedia)

Pulau Sabu (warna merah) (Foto: Istimewa/Wikipedia)

RIAU1.COM - Pulau Sabu alias Sawu yang terletak di sebelah selatan perairan Laut Sawu, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) mampu menarik simpati orang-orang India, Majapahit, hingga Belanda untuk berkunjung.

Jejak bangsa India di pulau ini diketahui terjadi di abad ke-3 sampai ke-4 ketika dimulainya arus perpindahaan India Selatan ke Nusantara dikutip dari sindonews.com, Minggu, 10 Januari 2021.

Wilayah India kala itu mengalami peperangan berkepanjangan membuat rakyatnya jatuh miskin hingga menimbulkan korban jiwa.

Pulau ini dijadikan oleh para pengungsi untuk bertahan hidup. Bukti jejak kelompok ini ketika ditemukannya syair-syair kuno dalam bahasa Sabu, Sawu atau Hawu.

Memasuki abad ke-14, Pulau Sabu masuk dalam kekuasaan Kerajaan Majapahit. Bahkan pernah diceritakan bahwa Raja Majapahit saat itu pernah tinggal di pulau tersebut.

Buktinya, terdapat batu peringatan untuk Raja Majapahit yang disebut Wowadu Maja dan sebuah Sumur Maja di wilayah Daihuli dekat Ketita.

Sementara untuk jejak Belanda, terjadi di abad ke-18 ketika kompeni membuat kontrak di pulau tersebut.

Dalam klausul kontrak, penguasa atau raja Sabu wajib menyediakan tentara bagi Belanda demi kepentingan pertahanannya di Kupang. Tujuannya untuk melancarkan ekspedisi militer seperti yang dilakukan oleh pemimpin perang Von Pluskow sejak 1758 hingga 1761 kala itu.