Mudik Lewat Tol Lampung Masih Minim Lampu Penerangan dan Rambu Lalin

14 Juni 2018
Gerbang tol Bakauheni Lampung.

Gerbang tol Bakauheni Lampung.

Riau1.com - Masih minim lampu penerangan di malam hari dan rambu-rambu lalu lintas di Tol Bakauheni Lampung ini. Pada musim mudik 2018 ini, pengguna jalan yang hendak menuju Bandar Lampung bisa melewati Tol Trans Sumatera. Eko Aprianto, warga Cibinong, Bogor, jadi pemudik yang menjajal jalur tol dengan ruas operasional sepanjang 67,11 km itu.

Kepada detikcom, Rabu (13/6/2018) malam, Eko membagi pengalamannya itu. Eko berangkat mudik pada Selasa (12/6) pukul 19.00 WIB dari kediamannya di Cibinong ke Bandar Lampung.

Menggunakan mobil pribadi, Eko beserta keluarga tancap gas selepas berbuka puasa menuju Pelabuhan Merak untuk menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Sumatera.

"Berangkat langsung masuk Tol Cibubur, sesampai Cibubur itu jalanan sudah sepi banget. Dari situ sampai Merak. Itu keluar Tol Merak mungkin macet karena mau keluar. Di situ nunggu 15 menit. Setelah itu, kita langsung diarahkan ke dermaga.

Di sana sudah disediakan, kapal sudah siap semua, nggak ada nunggu-nunggu. Di dermaga langsung dapat kapal, jadi nggak ada itu nunggu-nunggu lama kayak tahun-tahun sebelumnya. Lancar pokoknya," kata Eko saat dihubungi.

Di dalam kapal, Eko kesulitan mencari tempat beristirahat. Hampir seisi ruang kapal sudah ditempati penumpang lain. Alhasil, eko bersama keluarga menggelar tikar yang sudah disiapkan untuk merebahkan diri melepas lelah.

"Yang lain ada yang banyak pakai koran semua. Kapalnya penuh banget, tapi itu normal orang mudik, sudah tradisi," katanya.

Dua jam perjalanan Merak ke Bakauheni, Eko kemudian langsung diarahkan ke pintu tol yang menuju Bandar Lampung.

Eko mengatakan jalurnya menuju kampung halaman melewati Tol Bakauheni Selatan dan keluar di Gerbang Tol Bakauheni Utara.

Dua tol itu merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera.

Eko mengaku terkesan saat melintas di Tol Trans Sumatera itu. Namun, menurutnya, Tol Trans Sumatera belum maksimal dari segi penerangan lampu dan rambu-rambu lalu lintasnya. 

"Tolnya bagus. Cuma penerangan di jalan masih kurang, rambu juga perlu diperbaiki. Ada sedikit mungkin jalan yang masih ditutup, rambunya masih kurang. Kalau malam itu takutnya kan kita baru ya, takutnya nabrak. Itu saja sih kendalanya. Tapi kalau tolnya sih bagus, gratis juga," paparnya.

Eko mengatakan, adanya Tol Trans Sumatera membantu dari segi waktu. Setidaknya, menurut Eko, waktu mudik tahun ini dibanding dengan tahun sebelumnya bisa terpangkas 3 jam.

"Berangkatnya jam 7 malam tanggal 12, baru sampai jam 6 pagi, biasanya jam 8 sampai. Itu kita nggak ngebut, karena bawa anak kan, anak usia 5 tahun," ujar Eko. 

R1/hee