
Abdul Muhaimin Iskandar/Cak Imin (Merdeka.com)
RIAU1.COM - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar menggelar Rembug Warga bertajuk Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengentasan Kemiskinan di Pondok Pesantren Gedongan, Cirebon, Jawa Barat, Kamis, 17 Juli 2025.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat keterlibatan masyarakat dalam menyusun arah kebijakan pengentasan kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem yang masih membelenggu banyak daerah.
Dalam sambutannya, sosok yang akrab disapa Cak Imin itu menyoroti tingginya angka kemiskinan di beberapa wilayah Indonesia, termasuk kawasan pedesaan dan kantong-kantong masyarakat pinggiran.
“Rembug warga seperti ini penting untuk menyerap suara-suara masyarakat akar rumput. Kita tidak bisa memberantas kemiskinan ekstrem hanya dari balik meja. Harus turun langsung, mendengar, dan bertindak nyata,” tegasnya di hadapan para kiai, tokoh masyarakat, santri, dan warga Cirebon yang dimuat Rmol.id.
Cak Imin menyampaikan komitmennya untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada tahun 2026 sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Target ambisius itu, menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa tersebut bukanlah mimpi jika seluruh elemen bangsa bekerja bersama, termasuk melibatkan kekuatan lokal seperti pesantren, koperasi desa, dan komunitas warga.
“Kemiskinan ekstrem kita saat ini masih di angka 3,1 juta. Saya diminta pak Prabowo secara khusus untuk bekerja keras, untuk 2026 ini harus nol persen miskin ekstrem,” ujarnya.
Pesantren, lanjutnya, memiliki peran strategis sebagai simpul pemberdayaan ekonomi umat dan pusat transformasi sosial. Oleh karena itu, penguatan kapasitas pesantren dalam bidang ekonomi, keterampilan, dan pendampingan sosial akan menjadi salah satu program prioritas pemerintah.
“Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan agama. Ia adalah motor perubahan. Kita akan dorong pesantren sebagai lokomotif pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.*