Kurikulum Sekolah Rakyat Berbeda dengan Sekolah Formal

10 Juli 2025
Persiapan Sekolah Rakyat/Antara

Persiapan Sekolah Rakyat/Antara

RIAU1.COM - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti memastikan, seluruh tenaga pengajar di sekolah rakyat telah siap mengimplementasikan kurikulum yang berlaku. Mu’ti menegaskan, tak ada kendala berarti dalam kesiapan pengajar.

“Tidak ada masalah,” ujarnya singkat, Kamis (10/7/2025) yang dimuat Beritasatu.com.

Mu’ti menjelaskan, kurikulum di sekolah rakyat berbeda dengan sekolah formal. Ia beralasan, kurikulum sekolah rakyat lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Para guru sudah mengikuti pelatihan khusus yang dirancang untuk kurikulum berbasis multi-entry dan multi-exit. Konsep tersebut, memungkinkan siswa masuk dan keluar sesuai perkembangan mereka. 
“Pelatihannya berbeda dengan sekolah umum. Disesuaikan dengan model pembelajaran yang lebih kontekstual dan adaptif,” jelasnya.

Abdul Mu’ti juga menegaskan, penyediaan tenaga pengajar dan kurikulum merupakan tanggung jawab Kemendikdasmen. Sementara itu, pelaksanaan sekolah rakyat berada di bawah Kementerian Sosial (Kemensos). 

“Kepala sekolahnya sudah dilatih lewat model retret oleh Kemensos. Untuk guru-guru juga sudah ikut PPG,” katanya.

Dengan pelatihan yang dirancang khusus dan sinergi antara Kemendikdasmen dan Kemensos, pemerintah optimistis sekolah rakyat dapat berjalan efektif dan memberi kontribusi signifikan dalam meningkatkan akses pendidikan berbasis potensi anak.*