
Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, menyampaikan pihaknya sedang menyiapkan surat edaran (SE) yang mengatur soal pembatasan anak-anak usia pelajar di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dalam menggunakan gadget. Tujuannya, supaya anak-anak terhindar dari paparan negatif yang bisa memengaruhi pola pikir mereka.
“Waktu memegang handphone harus benar-benar dikontrol dan dibatasi. Jangan sampai anak justru diasuh oleh konten-konten yang bisa menyeret cara berpikirnya,” kata Cecep dalam acara Rise and Speak atau “Berani Bicara dan Berani Melaporkan” kekerasan terhadap anak di Gedung Pertemuan Polres Tasikmalaya, Selasa yang dimuat Antara.
Ia menjelaskan, perkembangan teknologi saat ini membuat siapa pun bebas mengakses dan menampilkan berbagai hal di internet lewat ponselnya. Karena itu, perlu ada aturan jelas bagi anak-anak.
Menurutnya, semua informasi yang tersaji di gadget harus tetap diawasi orang tua. Jika tidak, anak-anak bisa berlebihan mengaksesnya dan akhirnya berdampak buruk pada pola pikir maupun perilakunya.
“Yang paling utama adalah bagaimana kita, di era disrupsi ini, memberi batasan agar anak tidak diasuh oleh gadget-nya,” ujarnya.
Cecep menambahkan, Pemkab Tasikmalaya akan membuat surat edaran ke sekolah-sekolah dan masyarakat luas terkait pembatasan penggunaan gadget bagi anak-anak.
Ia menilai, pembatasan ini sangat penting, terutama saat kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun ketika anak berada di rumah.
“Sebenarnya kalau di sekolah sudah ada aturan. Tapi begitu anak pulang, orang tua juga harus bijak. Harus tahu kapan anak boleh memegang handphone, kapan tidak boleh,” katanya.
Agar anak-anak bisa lebih produktif dan tidak ketergantungan pada gadget, pemerintah daerah juga berencana membangun atau memperbaiki ruang terbuka untuk tempat anak beraktivitas dan berinteraksi langsung.
Ia berharap, upaya ini bisa berdampak baik bagi tumbuh kembang anak sebagai generasi bangsa.
“Jangan sampai anak-anak diasuh oleh media dari konten-konten handphone yang sebenarnya belum pantas mereka konsumsi,” ujar Cecep.*