
Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Porsi pengeluaran dana masyarakat Indonesia untuk tabungan kembali merosot berdasarkan survei Konsumen BI periode Juli 2025.
Dalam Survei Indeks Keyakinan Konsumen BI Juli 2025 terkait kondisi keuangan konsumen mengungkap, alokasi pengeluaran untuk tabungan atau saving to income ratio hanya mencapai 13,7%, turun dari dari angka 14,1% pada Juni.
Menteri P2MI Dukung Tabungan Investasi Wajib untuk Pekerja Migran
Proporsi konsumsi terhadap pendapatan terindikasi meningkat pada sebagian besar kelompok pengeluaran, terutama Rp1 juta-Rp2 juta.
Sementara itu, porsi pendapatan yang ditabung mengalami penurunan terutama pada kelompok pengeluaran Rp3,1 juta-Rp 4 juta menjadi sebesar 13,7%
Survei ini sejalan dengan laporan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), yang mencatat adanya penurunan tabungan atau simpanan milik nasabah individu di perbankan selama kuartal I 2025.
Dalam publikasi bertajuk Indonesia Economic Outlook Q2-2025, lembaga tersebut mengungkapkan bahwa simpanan perorangan menyusut 1,09% secara tahunan (year on year/yoy) pada periode tersebut.
“Temuan ini mengindikasikan banyak masyarakat yang menarik dana mereka untuk memenuhi kebutuhan konsumsi jangka pendek,” tulis LPEM FEB UI dalam laporannya.
Menurut LPEM FEB UI, fenomena ini menunjukkan adanya tekanan pada kondisi keuangan rumah tangga, di mana dana tabungan dialihkan untuk membayar kebutuhan pokok, seperti pangan, listrik, air, dan transportasi.
“Penyusutan tabungan perorangan ini sangat terkait dengan penurunan daya beli masyarakat,” tambah lembaga tersebut yang dimuat Beritasatu.com.*