
Ilustrasi Hepatitis B.
RIAU1.COM -Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru mencatat kasus Hepatitis B pada ibu hamil mencapai 11.469 kasus hingga September ini. Data ini menjadi perhatian serius mengingat Hepatitis B merupakan penyakit menular yang berisiko tinggi terhadap kesehatan ibu dan bayi.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Edi Satriawan Dinkes Pekanbaru, Selasa (16/9/2025), menjelaskan, skrining kesehatan menjadi langkah utama dalam pencegahan. Saat ini, pemeriksaan dilakukan di 21 puskesmas.
“Penyakit menular langsung seperti ISPA, diare, pneumonia, tuberkulosis (TBC), HIV-AIDS, hingga Hepatitis, semuanya kami lakukan skrining di puskesmas,” katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tidak menunda pemeriksaan kesehatan, terutama ibu hamil. Deteksi dini dapat mencegah penularan lebih luas sekaligus memungkinkan penanganan medis yang tepat.
“Kalau merasa tidak enak badan, datanglah ke puskesmas. Petugas siap melayani, obat juga disediakan gratis,” ucap Edi.
Hepatitis B diketahui dapat menular melalui hubungan seksual tanpa pelindung, penularan dari ibu ke bayi selama kehamilan, transfusi darah, penggunaan jarum suntik bersama, hingga berbagi alat pribadi seperti pisau cukur dengan penderita. Dengan skrining yang masif, Dinkes berharap angka penularan Hepatitis B di Pekanbaru dapat ditekan dan keselamatan ibu serta bayi tetap terjaga.