PSBM di 7 Kecamatan Pekansikawan, Wali Kota Firdaus Sebut Warga Diisolasi Agar Paham Bahaya Corona

PSBM di 7 Kecamatan Pekansikawan, Wali Kota Firdaus Sebut Warga Diisolasi Agar Paham Bahaya Corona

5 Oktober 2020
Wali Kota Pekanbaru Firdaus. Foto: Surya/Riau1.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Tujuh kecamatan di kawasan metropolitan Pekanbaru, Siak, Kampar, dan Pelalawan (Pekansikawan) sedang menjalani Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) sejak 3 Oktober 2020 malam. Tujuh kecamatan ini menerapkan PSBM karena termasuk zona merah.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Senin (5/10/2020), mengatakan, misi Pemko Pekanbaru adalah mengatasi krisis kesehatan. Pandemi corona ini juga memberi pengaruh negatif kepada perekonomian. Maka, krisis ekonomi pun terjadi. 

"Di Pekanbaru, ada empat kecamatan yang masuk zona merah yaitu Tampan, Payung Sekaki, Marpoyan Damai, dan Bukit Raya. PSBM Tampan dalam 14 hari lalu, hasilnya belum memuaskan dalam memberikan pemahaman dan memutus mata rantai penyebaran virus corona," ujarnya.

Persoalan yang paling krusial adalah rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pandemi corona. Sebagian besar warga Pekanbaru menganggap virus corona tidak berbahaya dan anggapan-anggapan negatif lainnya terhadap kebijakan pemerintah.

"Sehingga, mereka sangat sulit menerapkan protokol kesehatan. Untuk memaksa mereka agar lebih paham, maka strateginya adalah melakukan isolasi dan membatasi gerak masyarakat dalam kecamatan tertentu yang disebut dengan PSBM," ungkap Firdaus.

Sebelumnya, PSBM pertama kali dilakukan di Kecamatan Tampan mulai 15 September hingga 29 September 2020. Hasil evaluasi PSBM Tampan tahap pertama itu, kesadaran masyarakat masih sangat rendah tentang pandemi corona. 

"Makanya, kami dukung dengan tiga kecamatan zona merah lagi di Pekanbaru dan tiga kecamatan yang zona merah juga di Kabupaten Kampar yaitu Kecamatan Tambang, Tapung, dan Siak Hulu," sebut Firdaus.

Jadi, ada tujuh kecamatan di kawasan metropolitan Pekansikawan. Tujuan PSBM ini adalah memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa virus corona ini bisa diputus mata rantai penyebarannya. Pasien yang terjangkit virus corona dapat disembuhkan.