Partisipasi Pemilih Rendah di Pilwako Pekanbaru 2017 dan Pilgub Riau 2019

Partisipasi Pemilih Rendah di Pilwako Pekanbaru 2017 dan Pilgub Riau 2019

7 Juli 2022
Kepala Badan Kesbangpol Pekanbaru Zulfahmi Adrian menyerahkan piagam penghargaan kepada Pj Wali Kota Muflihun di Hotel Royal Asnof, Kamis (7/7/2022). Foto: Istimewa.

Kepala Badan Kesbangpol Pekanbaru Zulfahmi Adrian menyerahkan piagam penghargaan kepada Pj Wali Kota Muflihun di Hotel Royal Asnof, Kamis (7/7/2022). Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Masyarakat ternyata tak terlalu antusias dengan Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Pekanbaru 2017 dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Riau 2019. Sebaliknya, antusias masyarakat terlihat dalam pemilihan calon legislatif (Pileg).

"Partisipasi pemilih dalam Pilwako 2017 sebesar 51,9 persen. Sedangkan partisipasi pemilih pada Pilgub Riau 2019  sebesar 61 persen. Partisipasi pemilih dalam Pileg 2019 sebesar 95 persen," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian dalam sosialisasi pendidikan politik bagi mahasiswa di aula pertemuan Hotel Royal Asnof, Kamis (7/7/2022).

Artinya, partisipasi pemilih dalam Pilwako dan Pilgub Riau belum mencapai target. Makanya, pemerintah harus meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pemilu dan Pilkada 2024.

"Dalam meningkatkan partisipasi pemilih, kami mengundang perwakilan mahasiswa dari delapan perguruan tinggi mengikuti sosialisasi pendidikan politik," ujar Zul, sapaan akrabnya.

Delapan perguruan tinggi yang diundang antara lain, Universitas Riau (UNRI), Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska), Universitas Islam Riau (UIR), STIKES Maharatu, Universitas Muhammadiyah Riau (UMMRI), Universitas Lancang Kuning (Unilak), Akbid Sempena Negeri Pekanbaru, dan STIKES Hangtuah. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas Pemilu dan Pilkada dalam meningkatkan kehidupan berdemokrasi. 

Dalam sosialisasi ini, Badan Kesbangpol Pekanbaru mendatangkan beberapa narasumber. Para narasumber antara lain, Ketua KPU Pekanbaru Anton Merciyanto, perwakilan Bawaslu Pekanbaru Fitri,  dan akademisi Tito Handoko.