DPKP Pekanbaru Catat 301 Evakuasi Ular Sepanjang Tahun Ini, Warga Diminta Waspada
Petugas DPKP Pekanbaru menangkap ular dari rumah warga. Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Warga Kota Pekanbaru diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap kemunculan ular yang masuk ke dalam rumah. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) mencatat sebanyak 301 kali evakuasi ular telah dilakukan sejak Januari lalu.
Kepala DPKP Pekanbaru Zarman Candra, Selasa (30/12/2025), menyebutkan, sebagian besar laporan yang diterima petugas berkaitan dengan ular yang masuk ke permukiman warga. Jenis ular yang paling sering dievakuasi adalah ular sanca.
“Sejak Januari, evakuasi yang kami lakukan didominasi laporan ular masuk ke dalam rumah warga,” katanya.
Dalam satu pekan terakhir saja, petugas DPKP mengevakuasi tiga ekor ular dari tiga lokasi berbeda selama dua hari berturut-turut. Kondisi tersebut menunjukkan masih tingginya potensi kemunculan ular di lingkungan permukiman.
Terdapat sejumlah tanda yang dapat mengindikasikan keberadaan ular di dalam rumah. Tanda-tanda itu berupa penemuan bekas kulit ular yang terkelupas, hilangnya hewan kecil secara tiba-tiba, serta munculnya bunyi gesekan di area rumah yang gelap dan lembap.
“Bunyi gesekan di sudut rumah, terutama di tempat yang lembap atau minim cahaya, patut diwaspadai,” ujar Zarman.
Ular kerap masuk ke rumah untuk mencari tempat yang sejuk dan lembap. Satwa melata tersebut dapat masuk melalui celah pintu, ventilasi, saluran air, hingga pekarangan belakang rumah. Ular biasanya bersembunyi di kamar, gudang, atau di bawah perabotan rumah tangga.
Sebagai langkah pencegahan, warga diimbau rutin membersihkan pekarangan, merapikan gudang, serta menghindari penumpukan barang di dalam rumah. Selain itu, menutup celah-celah rumah, ventilasi, dan saluran air juga dinilai efektif mencegah ular masuk ke dalam rumah.
“Upaya sederhana seperti menjaga kebersihan dan kerapian rumah sangat membantu mengurangi risiko ular masuk,” terang Zarman.