Kenaikan Harga Cabai Belum Pengaruhi Inflasi Pekanbaru

Kenaikan Harga Cabai Belum Pengaruhi Inflasi Pekanbaru

9 November 2023
Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Foto: Surya/Riau1.

Sekdako Pekanbaru Indra Pomi Nasution. Foto: Surya/Riau1.

RIAU1.COM -Kenaikan harga cabai belum mempengaruhi inflasi di Kota Pekanbaru. Pasalnya, inflasi Pekanbaru masih di level normal pada bulan Oktober 2023.

Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Kamis (9/11/2023), mengatakan, BTT bisa digunakan untuk kegiatan yang mendesak. Salah satu penggunaan BTT itu untuk penanganan inflasi.

"Inflasi Pekanbaru masih 1,56 persen (untuk bulan Oktober). Inflasi ini belum terlalu tinggi," ujarnya.

Karena, inflasi normal itu antara 2 hingga 4 persen. Saat ini, penyumbang inflasi tertinggi adalah beras.

Inflasi beras 0,06 persen. Sedangkan inflasi akibat kenaikan harga cabai sebesar 0,02 persen.

"Kalau dipastikan cabai yang datang dari luar dijual di Pekanbaru, maka kami bisa memberikan subsidi biaya angkut dari daerah penghasil. Tapi jika cabai itu disebar ke seluruh Riau, kami mohon Pemprov menganggarkan BTT," ucap Indra Pomi.

Diberitakan sebelumnya, harga cabai merah Bukittinggi nyaris menyentuh angka Rp70.000 per Kg pada 8 November 2023. Pemko Pekanbaru segera mencari cabai merah dari daerah lain yang lebih murah dengan memberikan subsidi angkutan.

Berdasarkan data bahan pokok di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) per 8 November, harga cabai merah Bukittinggi Rp67.571 per Kg. Harga cabai rawit Bukittinggi Rp71.714 per Kg.

"Kami telah menyiapkan dana di BTT untuk menekan inflasi akibat kenaikan harga cabai. Hal ini guna mengantisipasi pembelian cabai di Sumatera Barat," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun, Rabu (8/11/2023).

Sehingga, pemko bisa mencari sumber cabai di daerah lain yang lebih murah. Jadi, pemko membantu biaya transportasi angkutannya melalui APBD.