
Kabid Pusdal Lingkungan Hidup Wilayah III Sumatera KLHK Suharyanto. Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Konsep pembangunan berkelanjutan tidak cukup hanya berfokus pada tiga pilar utama yaitu planet (bumi), people (masyarakat), dan profit (keuntungan ekonomi). Satu unsur penting lainnya yang tak boleh diabaikan adalah partnership atau kemitraan.
"Tanpa kerja sama antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat, pembangunan berkelanjutan tidak akan berjalan efektif," kata Kepala Bidang (Kabid) Pusat Pengendalian (Pusdal) Lingkungan Hidup Wilayah III Sumatera Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Suharyanto usai acara bersama PLN di Jalan Sri Palas, Rumbai Barat, Pekannaru pada 12 Juni 2025.
Ia mencontohkan sejumlah kota di Indonesia yang dinilai berhasil dalam pengelolaan sampah, seperti Banyumas dan Bandung. Menurutnya, capaian tersebut tidak terlepas dari proses kolaboratif yang melibatkan berbagai unsur, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, hingga media massa. Pendekatan ini dikenal dengan istilah pentaheliks.
"Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama, bukan hanya tugas pemerintah daerah. Karena itu, saya minta bantuan dari media untuk menyebarluaskan pentingnya keterlibatan semua pihak.
Warga juga harus ikut 'cawe-cawe' dalam arti yang positif, bukan hanya menonton dari jauh. Keterlibatan aktif masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga lingkungan hidup yang berkelanjutan.