Pekanbaru Menuju Kota Transportasi Berbasis Listrik

19 Juni 2025
Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho. Foto: Istimewa.

Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho. Foto: Istimewa.

RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru berkomitmen dalam mewujudkan sistem transportasi umum berbasis listrik. Hal ini sebagai bagian dari upaya menciptakan kota yang bersih dan berkelanjutan.

“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) atas pelaksanaan studi strategis ini. Kami merasa sangat terhormat karena Pekanbaru menjadi salah satu dari tiga kota yang dijadikan lokasi penelitian,” kata Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho dalam kegiatan Seremoni Penutupan Studi Reformasi dan Peta Jalan Elektrifikasi Transportasi Publik di Hotel Aryaduta, Kamis (19/6/2025).

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara dengan Pemko Pekanbaru, Surabaya, dan Surakarta. Hasil studi tersebut tidak akan menjadi dokumen formal semata. Tetapi, hasil studi ini akan diimplementasikan melalui regulasi konkret dan dukungan anggaran daerah.

“Kami akan berkomitmen menjadikan hasil penelitian ini sebagai acuan dalam penyusunan peraturan wali kota dan penganggaran pembangunan transportasi listrik,” ujar Agung.

Pemerintah Pusat menargetkan 90 persen moda transportasi umum beralih ke tenaga listrik. Namun, realisasi target tersebut memerlukan dukungan regulasi dan pendanaan dari pemerintah pusat.

Hal ini mengingat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pekanbaru masih terbatas. Sebagai langkah nyata, Pemko Pekanbaru telah mengoperasikan tiga unit bus listrik dari total sembilan unit yang telah diterima.

“Kami telah meresmikan tiga unit bus listrik. Ini merupakan tahap awal menuju transportasi umum bertenaga listrik secara penuh pada tahun 2033,” sebut Agung.

Dalam sesi Lokakarya Media bertajuk “Elektrifikasi Transportasi Publik Perkotaan di Indonesia” yang digelar pada 18 Juni, ITDP memaparkan hasil studi dan rekomendasi. Untuk menciptakan sistem transportasi massal ideal yang menjangkau 30 persen penduduk Pekanbaru, dibutuhkan 499 unit bus listrik dalam berbagai ukuran. Jumlah armada tersebut diyakini mampu meningkatkan mobilitas masyarakat serta menekan ketergantungan terhadap kendaraan pribadi.

Direktur ITDP Asia Tenggara, Gonggomtua Sitanggang menyatakan, Pekanbaru sebagai satu dari sebelas kota prioritas yang mendapat pendampingan untuk pengembangan sistem angkutan publik berbasis energi bersih. Ada empat alasan utama yang menjadikan Pekanbaru sebagai kota prioritas.

Pertama, pengalaman operasional layanan transportasi massal secara mandiri sejak 2009. Kedua, komitmen regulatif yang dibuktikan dengan ditetapkannya Perda Nomor 2 Tahun 2024 yang mewajibkan alokasi minimal 5 persen dari APBD untuk transportasi umum.

Ketiga, kesiapan infrastruktur menuju elektrifikasi angkutan publik. Keempat, dukungan kuat dari para pemangku kepentingan untuk menciptakan sistem transportasi yang ramah lingkungan.