Bunda Literasi Kota Pekanbaru Sulastri mengukuhkan para bunda literasi kecamatan dan kelurahan, Rabu (10/12/2025). Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Pemko Pekanbaru mendorong penguatan budaya literasi hingga tingkat kecamatan dan kelurahan. Pengukuhan tersebut menjadi bagian dari upaya memperluas gerakan literasi.
Hal ini disampaikan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kota (Setdako) PekanbarubMasykur Tarmizi usai pelantikan Bunda Literasi kecamatan dan kelurahan di Hotel New Hollywood, Rabu (10/12/2025).
"Bunda Literasi yang telah dilantik, kami harapkan mampu meningkatkan minat baca anak-anak serta membangun kebiasaan membaca di lingkungan masyarakat. Kami mengapresiasi pengukuhan ini dan mengucapkan selamat kepada seluruh Bunda Literasi. Targetnya adalah meningkatkan budaya literasi dan minat baca anak-anak,” katanya.
Masykur menyebutkan, salah satu upaya yang akan didorong ialah penyediaan pojok baca pada posyandu. Saat ini terdapat 659 posyandu di Pekanbaru.
“Minimal setiap posyandu memiliki pojok baca. Dengan demikian budaya literasi dan kecerdasan anak akan semakin meningkat,” ujar Masykur.
Kesempatan berbeda, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Pekanbaru Muhammad Amin menjelaskan, literasi merupakan program nasional yang harus diperkuat di daerah. Melalui literasi, masyarakat diharapkan memiliki kecerdasan, budi pekerti, dan akhlak yang baik.
“Selama ini, kegiatan literasi banyak dilakukan di dinas saja. Hari ini Bunda Literasi Kota Pekanbaru mengukuhkan Bunda Literasi kecamatan dan kelurahan sekaligus kelompok kerja (pokja) yang akan membantu,” ujarnya.
Literasi mencakup banyak hal, tidak hanya membaca. Literasi itu termasuk di dalamnya literasi digital dan finansial.
“Jika masyarakat terbiasa berliterasi, mereka akan memiliki nilai positif dan menjadi sumber daya manusia yang kuat dalam pembangunan,” kata Amin.
Bunda Literasi Kota Pekanbaru Sulastri dalam sambutannya mengatakan, peran Bunda Literasi semakin strategis karena juga bertugas sebagai pembina posyandu. Ia meminta seluruh Bunda Literasi menjadi teladan dalam meningkatkan minat baca masyarakat.
“Mulai sekarang, bunda-bunda harus biasa membaca dan menjadi contoh dalam memanfaatkan teknologi dengan bijak,” ujarnya.
Sulastri juga mengimbau agar kegiatan literasi dihidupkan di lingkungan masyarakat, termasuk melalui media sosial yang edukatif. Bunda Literasi kecamatan dan kelurahan harus menjaga tutur kata, sikap, dan penampilan, serta menyampaikan informasi yang bermanfaat.
Budaya membaca, gotong royong, serta saling membantu perlu diperkuat dalam masyarakat. Bunda Literasi kelurahan dan kecamatan juga diminta menggali potensi literasi di setiap wilayah dan berkoordinasi dengan Dispusip untuk membangun pojok baca di posyandu.
“Minimal setiap wilayah memiliki pojok baca. Kita berkolaborasi dan memprofilkan kegiatan literasi sesuai potensi masing-masing,” tutupnya.