Heboh, Prabowo Subianto Siap Gabung Jokowi Jika Diberi Jabatan Menteri Pertahanan

Heboh, Prabowo Subianto Siap Gabung Jokowi Jika Diberi Jabatan Menteri Pertahanan

7 Oktober 2019
Prabowo Subianto usai bertemu Presiden Jokowi.

Prabowo Subianto usai bertemu Presiden Jokowi.

RIAU1.COM - Heboh dan jadi perbincangan di elit partai di Jakarta. 

Tiga kursi menteri telah disiapkan oleh Jokowi untuk Partai GerindraKabarnya, Prabowo Subianto siap bergabung ke Jokowi jika diberi Jabatan Menteri Pertahanan. 

Ada juga kabar Prabowo Subianto diganjar jabatan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dari lawan tandingnya di Pilpres 2019. Selanjutnya, dua menteri atau pejabat setingkat menteri dalam kabinet.

Namun posisi Menteri Pertahanan itu belum berhasil dikonfirmasi kepada Prabowo Subianto atau pun Presiden Jokowi. 

Sumber merdeka.com,  Senin, 7 Oktober 2019, dari elite Gerindra menyebut, Jokowi mengumumkan tawaran menteri pertanian dan BKPM untuk Kabinet Jokowi-Ma'ruf lima tahun ke depan.

Jokowi menilai hal ini sesuai dengan apa yang sering disetujui oleh Gerindra dan Prabowo. 

Soal  makanan dan ekonomi kerakyatan, Edhy Prabowo menjadi orang yang disebut paling pantas disorongkan jadi Mentan. 

Bahkan, sambil berkelakar, sudah ada pembicaraan 'Sertijab' antara Mentan Amran Sulaiman dan Edhy Prabowo.

 

Namun Gerindra, merasa tertarik dengan tawaran itu.  Posisi Wantimpres, disebut bukan posisi yang strategis untuk Prabowo.

"Wantimpres itu tugasnya hanya menasihati presiden. Belum tentu juga disetujui oleh presiden," kata sumber yang juga dekat dengan Prabowo ini.

Gerindra lebih tertarik pada jabatan Menteri Pertahanan dalam kabinet. Bukan tanpa alasan, Prabowo selama ini juga memiliki perhatian besar pada bidang pertahanan. 

 

Dalam beberapa debat, Misalnya, Prabowo membahas masalah pertahanan. Mulai dari persiapan amunisi, hingga lemahnya pertahanan nasional.

Ada satu harapan lagi. Sumber ini mengutip, pengangkatan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan  sebagai jenderal kehormatan untuk mantan Pangkostrad itu. 

Dengan demikian bukan lagi Letnan Jenderal Purnawirawan, tetapi Jenderal Kehormatan. Dengan empat bintang.

Soal jenderal kehormatan ini bukan hal baru, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga mendapat jenderal bintang empat  kehormatan ketika menjadi menteri.

Tahun 2004, saat era Megawati Soekarnoputri, pemerintah memberikan gelar jenderal bintang empat penghargaan pada Menkopolkam Hari Sabarno dan Kepala BIN AM Hendropriyono. Di era Gus Dur, Agum Gumelar pun mendapat gelar jenderal kehormatan. 

Dulu ada kebiasaan memberikan gelar jenderal penuh bagi para purnawirawan yang diangkat menjadi menteri. Hal ini tak dilakukan lagi di era SBY.

"Pak Prabowo sudah menyetujui jika menteri pertahanan," kata petinggi Gerindra tersebut.

Anggota Dewan Pembina Gerindra Habiburokhman mengelak, soal tawar menawar jabatan menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf. Dia mengaku belum mendengarnya.

Gerindra di kabinet. Sebab menurut dia, antara Gerindra dan Jokowi belum bicara apa, berapa dan siapa.

"Setahu saya enggak ada itu (kursi Menhan), enggak ada yang menyatakan itu ya," kata Habiburokhman.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut, partai berlambang Kepala Burung Garuda itu tak meminta pendapat dalam kabinet Jokowi mendatang.

"Kami tidak meminta jabatan. Mau di luar atau di dalam, asal demi kepentingan rakyat, aku kira Gerindra siap di mana saja," kata Fadli Zon beberapa hari lalu. 

 

Internal Gerindra terpecah soal opsi bergabung ke kabinet. Ada yang setuju, ada yang tidak. 

Dia Menambahkan  rugi jika Gerindra bergabung. Salah satu yang menjadi taruhannya yaitu investasi besar di Pilpres 2019.

R1 Hee.