Widodo Sutiyo, Satu-Satunya Penerjemah Bahasa Asing Resmi Milik Penguasa Orde Baru

5 November 2020
Widodo Sutiyo (kanan) (Foto: Istimewa/internet)

Widodo Sutiyo (kanan) (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Di masa Orde Baru adakah yang pernah melihat Presiden RI Soeharto menggunakan bahasa asing di depan publik atau forum resmi ?.

Jawabannya tentu tidak. Perlakuan itu menurutnya bentuk usaha rezim Orde Baru untuk membentuk identitas nasional dikutip dari tirto.id, Kamis, 5 November 2020.

Sementara untuk urusan pernyataan resmi dalam bahasa Inggris atau sekedar wawancara dengan jurnalis asing, akan keluar dari mulut juru bahasa kepresidenan.

Dialah Widodo Sutiyo, satu-satunya penerjemah bahasa asing resmi yang dimiliki era Orde Baru.

Widodo, pria berkepala pelontos ini menguasai bahasa Inggris, Prancis, dan Italia. Bertugas dari tahun 1968 sampai lengsernya Soeharto pada Mei 1998.

Widodo Sutiyo lahir di Purwakarta pada 16 Oktober 1939. Menginjak usia remaja, Widodo ikut merantau bersama keluarganya ke Italia dan masuk ke SMA Overseas School of Rome sampai tahun 1958.

Sekembalinya ke Indonesia dia memilih belajar hubungan internasional di Universitas Gadjah Mada dan lulus tahun 1965.

Sempat belajar di Institut International d’Administration Publique (IIAP) di Paris, sebelum akhirnya magang di Kedutaan Besar Prancis di Tokyo.

Kiprahnya sebagai penerjemah resmi Soeharto dimulai saat kunjungan Menteri Luar Negeri Kamboja ke Jakarta pada 1968.

Mayjen Widya Latief, salah seorang asisten pribadi Soeharto, meminta Departemen Luar Negeri menyiapkan seorang juru bahasa yang menguasai bahasa Prancis.

Jadilah Widodo yang baru saja diangkat menjadi pegawai tetap Deplu didaulat menunaikan tugas penerjemahan yang belum pernah dia lakukan.

Setelah tugas pertamanya sukses, Widodo selalu dipanggil dalam setiap pertemuan bilateral yang menuntut penggunaan bahasa Inggris.