Dugaan Politik Uang, PDI-P Minta Nama Paslon Ini Dicoret dari Pilkada 2020

Dugaan Politik Uang, PDI-P Minta Nama Paslon Ini Dicoret dari Pilkada 2020

17 Desember 2020
Ilustrasi politik uang (Foto: Istimewa/fin.co.id)

Ilustrasi politik uang (Foto: Istimewa/fin.co.id)

RIAU1.COM - Politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan meminta kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu RI untuk mencoret nama Vandiko Gultom-Martua Sitanggang dari Pilkada Samosir 2020 lantaran terkait dengan dugaan politik uang.

Jumlahnya tak main-main, ada dugaan dari 200 ribu pemilih di Samosir, setiap orangnya mendapatkan Rp1 juta dikutip dari rmol.id, Kamis, 17 Desember 2020.

"Vandiko harus didiskualifikasi dan penyelenggara pemilu harus menunda penetapan pemenangan pemilu di Samosir," terangnya.

Tidak sampai disitu, PDI Perjuangan juga meminta kepada seluruh penyelenggara pemilu di jajaran KPU Samosir maupun Bawaslu Samosir juga turut diperiksa.

Termasuk keterlibatan Mabes Polri untuk memeriksa Kapolres Samosir, M Saleh karena diduga melakukan pembiaran.

Serta meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk memeriksa aliran rekening para tim pemenangan hingga para anggota DPRD Samosir yang mendukung pasangan Vandiko Gultom-Martua Sitanggang.

"Yang pasti kami dari DPP PDI Perjuangan meminta DKPP memeriksa seluruh Komisioner KPU Samosir dan Bawaslu Samosir. Kami menduga kedua lembaga ini ada persekongkolan dalam penyelenggaran Pilkada di Samosir," imbuhnya.