Firdaus-Rusli Kalah di Pilgubri, Aherson Bantah Mesin Partai Demokrat Tak Maksimal

Firdaus-Rusli Kalah di Pilgubri, Aherson Bantah Mesin Partai Demokrat Tak Maksimal

28 Juni 2018
Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Riau, Aherson.

Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Riau, Aherson.

Riau1.com - Partai Demokrat Riau membantah tudingan bahwa mesin partainya tidak berjalan maksimal, sehingga berdampak pada kekalahan Firdaus-Rusli Efendi dalam pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau (Pilgubri) 2018 ini.

Pasangan nomor urut 3 ini diusung Partai Demokrat dan PPP hanya mendapatkan suara 19,79 persen. 

Menurut Wakil Ketua  DPD Partai Demokrat Provinsi Riau, Aherson bahwa partainya sudah berjalan sesuai arahan pimpinan.

Seperti diketahui tudingan mesin partai Demokrat ini tidak berjalan maksimal lantaran sang Walikota Pekanbaru Firdaus kalah di kotanya sendiri.

Padahal sebelumya dalam pemilihan walikota Firdaus yang berpasangan dengan Ayat Cahyadi menang.

"Saya tidak bisa bilang tidak jalan maksimal dan saya tidak bisa menuduh. Kita juga memisahkan satu jabatan walikota dan satu calon. Calon ini tergabung gerakan partai, figur, dan cara menarik simpatisan. Dalam survei, kita berharap Kampar dan Pekanbaru menjadi basis kita. Tapi kita tidak tahu apakah masyarakat tidak menginginkan beliau jadi gubernur dan ingin menjadi walikota jadi ada dua tafsiran," kata Aherson yang juga anggota DPRD Riau ini, Kamis 28 Juni 2018. 

Dia melihat masyarakat Pekanbaru kurang simpatik pada Walikota (Firdaus.red) sehingga mereka tidak memilih. 

Pilkada Riau ini diikuti empat pasang calon. 

Berdasarkan quick count PolMark pasangan Syamsuar -Edy Natar Nasution diusung PKS, PAN dan Nasdem meraih suara tertinggi 40,55 persen. 

Kemudian diikuti Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno dari Partai Golkar, PDIP dan Partai Hanura mendapatkan 24,96 persen. 

Setelah itu Lukman Edy-Hardianto dari PKB dan Partai Gerindra meraih 14,70 persen.

R1/Hee /riko