Sungai di Riau Diabaikan Pusat, Gubri Datangi Kementerian PUPR

Sungai di Riau Diabaikan Pusat, Gubri Datangi Kementerian PUPR

26 Juni 2020
Saat pertemuan

Saat pertemuan

RIAU1.COM - Gubernur Riau Syamsuar bersama Anggota DPR RI Dapil Riau Syahrul Aidi Maazat, beserta pejabat Riau lainnya mendatangi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jum'at 26 Juni 2020.

Kedatangan rombongan yang diterima Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Jarot Widyoko dengan maksud mempertanyakan perhatian pemerintah pusat terhadap sungai-sungai besar di Riau yang saat ini mengalami abrasi dan pendangkalan.

"Riau dialiri empat sungai besar, Sungai Indragiri, Kampar, Siak, dan Rokan. Itu belum termasuk sungai-sungai kecil. Selain kondisi sungai yang semakin dangkal, jamak terjadi longsor yang merusak jalan, baik jalan provinsi maupun jalan kabupaten," kata Syamsuar dalam paparannya di kementerian tersebut.

Oleh sebab itu, kata Syamsuar, karena penanganan empat sungai besar ini menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian PUPR, Gubri berharap ada perhatian yang serius untuk penyelesaian masalah yang sudah lama tersebut.

"Pentingnya komunikasi dan koordinasi yang baik dengan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) III dan V yang menangani 4 sungai. Hanya khusus dengan BWSS V karena keberadaannya di Sumbar, kadang komunikasi dan koordinasi belum berjalan seperti yang diharapkan," ujarnya.

"Padahal Sungai Indragiri ada di bawah kewenangan BWSS V. Dan tingginya abrasi di sepanjang pantai di Riau khususnya wilayah pesisir. Ada sepanjang 160 km terjadi abrasi. Ini kalau terus dibiarkan, bahkan satu pulau bisa hilang," sambungnya menjelaskan.

Sementara itu Dirjen SDA Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengaku mengapresiasi kedatangan Gubri dan rombongan ke Kementerian PUPR."Kami akan melaksanakan apa yang menjadi kewajiban kami," katanya.

Jarot juga meminta para Direktur di Kementerian tersebut yang hadir dalam pertemuan itu untuk mencatat berbagai aspirasi dan masukan yang disampaikan. Jarot juga sempat menyampaikan masukan kepada Gubri terkait pentingnya pembuatan sumur-sumur resapan. 

"Sumur-sumur resapan akan berfungsi sebagai tabungan. Sehingga jika terjadi musim kemarau, sumber-sumber air tidak cepat kering dan jika musim hujan tiba, sungai-sungai tidak cepat meluap.

Saat ini ada 7.900 sungai di Indonesia dan 4 ribuan diantaranya menjadi kewenagan Ditjen SDA," ujar Jarot.**