Pencegahan Karhutla di Riau, Dari Resposif ke Preventif

Pencegahan Karhutla di Riau, Dari Resposif ke Preventif

29 November 2020
Hutan Riau

Hutan Riau

RIAU1.COM - Seperti diketahui, Provinsi Riau merupakan salah satu wilayah yang mempunyai luas lahan terbakar cukup tinggi pada tahun 2019, yaitu dengan luas 90.550 Ha merujuk data pada situs sipongi.menlhk.go.id.

Melihat data tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkolaborasi dengan Badan Restorasi Gambut (BRG) mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengolah lahan gambut secara baik dan benar tanpa melakukan pembakaran lahan, sehingga dapat mengurangi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Radito Pramono selaku Kepala Sub Direktorat Mitigasi Struktural BNPB mengatakan, Karhutla adalah bencana yang sering terjadi di Indonesia, tapi bencana karhutla dapat diantisipasi dengan cara melakukan langkah-langkah pencegahan sebelum munculnya api.

"Bencana karhutla bisa diantisipasi. Jika sebelumnya paradigma bencana dari responsif atau ketika terjadi bencana baru dilakukan tindakan, sekarang mulai berubah menjadi tindakan preventif yaitu mencegah terjadinya bencana dalam hal bencana karhutla dilakukan pencegahan dengan mengedukasi masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar," kata Radito saat membuka Sekolah Lapang : Mitigasi Partisipatif Karhutla di Kabupaten Pelalawan belum lama ini.

Radito menambahkan, pada tahun 2020 ini bencana karhutla cenderung menurun dibandingkan dengan tahun 2019. Namun kegiatan mitigasi partisipatif karhutla tetap dilaksanakan, karena selain mencegah terjadinya karhutla, kegiatan ini dapat menjadi alternatif meningkatkan perekonomian masyarakat tanpa harus merusak lingkungan.

"Meskipun karhutla hampir terjadi setiap tahun, tahun ini trendnya mengalami penurunan yang hanya seluas 15.442 hektar, tetapi tetap perlu melakukan pencegahan dengan tujuan kedepannya tidak terjadi lagi membuka lahan dengan cara dibakar, selain itu akan diajarkan untuk menanam tanaman yang juga memiliki nilai ekonomis tinggi bagi masyarakat Pelalawan," tambah Radito.

Dia mengajak masyarakat untuk turut berperan aktif guna mengurangi karhutla dengan tidak membuka lahan dengan membakar dan melaporkan jika ada oknum masyarakat yang membakar lahan.

"Dengan keterlibatan bersama dari seluruh elemen, diharapkan tujuan masyarakat Indonesia tangguh bencana akan tercapai," pungkasnya.