Mardianto Manan Meradang Jalan Provinsi di Kuansing-Inhu Sekarat seperti Tak Bertuan, Kadis PUPR Hanya Pasrah

Mardianto Manan Meradang Jalan Provinsi di Kuansing-Inhu Sekarat seperti Tak Bertuan, Kadis PUPR Hanya Pasrah

2 Juli 2021
Mardianto Manan

Mardianto Manan

RIAU1.COM -Anggota Komisi IV DPRD Riau, Dapil Kuansing - Inhu, Mardianto Manan meradang melihat jalan yang menjadi kewenangan provinsi di dua kabupaten tersebut rusak parah dan hancur lebur dan seperti tak bertuan.

"Mulai dari Pangean, Nasrah, Inuman, Cerenti, Peranap sampai Air Molek, sekarat, hancur lebur, seakan - akan tak bertuan,"kesal Mardianto. Jumat 2 Juli 2021.

Mardianto mengatakan, dirinya sudah mempertanyakan hal tersebut kepada PUPR dalam hearing yang digelar Komisi IV, dan PUPR mengungkapkan berbagai alasan. Antara lain karena terbatas anggaran dan alat yang terbatas.

"Mereka bilang, dari 6 UPT alatnya cuma 6. 1 UPT meliputi dua kabupaten, dan untuk Kuansing sama dengan Kampar. Dan sekarang kata mereka alat beratnya berposisi di Kampar, makanya mereka tidak bisa cepat menanganinya,"ujarnya.

Menurut Kadis PUPR, kata Mardianto, ada beberapa faktor yang membuat jalan provinsi tersebut sekarat, yaitu anggaran  jalan rusak yang panjang tersebut, yang seharusnya dibutuhkan alokasi dana Rp 12 triliun, tapi cuma ada anggaran Rp 200 miliar, jadi tak bisa dipenuhi.

"Makanya sering rusak dan terabaikan. Kadis juga bilang, yang membuat jalan semakin hancur adalah karena musim penghujan dan kendaraan ODOL. Itu yang membuat agak payah mereka katanya,"pungkasnya.

Politisi PAN ini juga heran dengan sikap pasrah Kadis PUPR yang tak berupaya menghadapi kendala tersebut.

"Saya meradang, kalau itu alasan Kadis. Percuma saja tuan digaji dengan besar, tapi pasrah. Bagus tak usah dianggarkan Rp 200 miliar tadi. Kalau memang gini pikirannya, saya usulkan ke Gubernur pejabat gini berhenti aja lah,"tutupnya.