Meski Blok Rokan Dikelola Pertamina, Tantangan Besar Negara Tetap Adalah Melumpuhkan Mafia Migas

Meski Blok Rokan Dikelola Pertamina, Tantangan Besar Negara Tetap Adalah Melumpuhkan Mafia Migas

10 Agustus 2021
Sekjend HMI MPO, Zunnur Roin

Sekjend HMI MPO, Zunnur Roin

RIAU1.COM - Sekretaris Jenderal PB HMI MPO, Zunnur Roin menilai alih kelola operasional Blok Rokan tidak lebih sebagai alih kelola secara formal wilayah kerja (WK) dari kontrakor lama pada kontraktor baru.

"Alih kelola WK Migas Blok Rokan ini hanya peralihan formal antara CPI dan Pertamina. Tak ada yang begitu mencolok, selain berubahnya sistem PSC (Product Sharing Contract) dari model Coast Recovery ke Gross Split," kata Zunnur pada Riau24.com grup, Selasa 10 Agustus 2021.

Anak jati Riau ini menambahkan, dampak kesejahteraan rakyat bergantung pada kualitas dan kuantitas pengelolaan yang turut berkontribusi terhadap peningkatan besaran APBN dan mengalirnya secara produktif Dana Bagi Hasil (DBH) ke kas daerah.

Dia juga mengingatkan, 'Pekerjaan rumah' Negara yang selalu di persoalkan adalah tentang hadirnya permainan mafia Migas dalam pasar bisnis di sektor Migas tersebut.

"Mengenai dampaknya terhadap peningkatan kesejahteraan sangat tergantung pada kapabilitas Pertamina dalam mengoptimalkan kualitas eksplorasi dan meningkatkan kuantitas Produksi. Dan yang tak asing adalah soal mafia Migas yang selalu berburu rente dan memainkan skema kartel di bisnis ini," ujarnya.

Zunnur menuturkan, bahwa Presiden Joko Widodo pernah mengulas tentang permainan para mafia migas, dan dia berharap Negara melalui stakeholder yang ditunjuk serius melakukan upaya-upaya sistemik dalam melumpuhkan permainan mafia Migas tersebut.

"Presiden pernah geram itu soal mafia Migas, maka ke depan pekerjaan rumah besar Negara adalah melumpuhkan permainan mafia-mafia itu dalam eksosistem pasar bisnis Migas. Kita berharap stakeholder yang dipercaya oleh Negara serius mengatur sirkulasi bisnis Migas, sehingga bennefit bisnis migas tak bocor ke kantong Mafia," tuturnya.