Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Bagian dari upaya untuk melakukan percepatan penanganan pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Riau, Satgas PMK lakukan koordinasi melalui kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev), berlangsung di Pekanbaru, Senin (17/10).
Monitoring dan evaluasi yang dibuka secara langsung oleh Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Zaherman Muabezi.
Selain itu, hadir pula Satgas PMK pusat, Satgas PMK Provinsi Riau serta Satgas PMK kabupaten/kota se Provinsi Riau.
"Dapat kami laporkan bahwa telah dilakukan pembukaan kegiatan Monev pengendalian kasus PMK di Provinsi Riau, semoga PMK dapat segera diatasi," sebutnya.
Edy mengharapkan, dengan adanya koordinasi tersebut, kasus PMK dapat segera diatasi dan Provinsi Riau bisa terbebas dari PMK.
Selain itu, ia menginginkan pula adanya tindakan yang cepat dan tepat dalam membebaskan Provinsi Riau dari terjadinya penularan PMK ini.
"Tentu harapan kita dengan melakukan koordinasi ini, kita bisa dengan secara ketat, secara baik (penanganan PMK) bisa lebih baik lagi," tuturnya.
Edy Nasution menambahkan, strategi nasional percepatan pengendalian PMK yaitu bio security, pengobatan, vaksinasi pemotongan bersyarat dan pengujian rapat formasi. Oleh sebab itu ungkapnya, kegiatan Monev penanganan PMK perlu dilaksanakan guna percepatan pengendalian PMK di provinsi Riau serta mengevaluasi terkait penanganan dan pelaporan kasus PMK dari kabupaten/kota maupun provinsi.
"PMK perlu menjadi perhatian bersama, karena dampak dari mewabahnya PMK ini tidak hanya mendeteksi hewan, namun juga berdampak pada stabilitas perekonomian negara, serta terganggunya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Oleh sebab itu perlu dilakukan kegiatan Monev ini," tutupnya.