Area Stadion Utama Riau Disiapkan Jadi Lokasi Strategis Taman Keanekaragaman Hayati

Asisten I Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur
RIAU1.COM - Dalam menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya alam hayati, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyiapkan empat daerah potensial sebagai lokasi pembentukan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati).
Inisiatif ini merupakan bagian integral dari komitmen Pemprov Riau dalam mengintegrasikan aspek konservasi ke dalam kerangka pembangunan berkelanjutan di tingkat daerah.
Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Zulkifli Syukur, dalam keterangannya menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Riau memiliki tanggung jawab untuk menjadi teladan dalam upaya pelestarian lingkungan. Salah satu wujudnya adalah dengan mendirikan taman keanekaragaman hayati yang dikelola langsung oleh pemerintah provinsi.
"Taman-taman ini diharapkan menjadi percontohan dan mendapatkan pembinaan resmi, sehingga menunjukkan keseriusan daerah dalam melestarikan sumber daya alam hayati secara berkelanjutan," sebutnya, Senin (5/5).
Sebagai tindak lanjut dari komitmen tersebut, Zulkifli Syukur mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil survei lokasi yang telah dilakukan pada tahun 2024, telah diidentifikasi empat daerah yang dinilai memenuhi kriteria dan potensi untuk dijadikan lokasi pembentukan Taman Keanekaragaman Hayati di Provinsi Riau.
Lokasi pertama yang dicalonkan berada di Kabupaten Kampar, tepatnya di Desa Bulu Cina, Kecamatan Siak Hulu. Kawasan ini dinilai memiliki kekayaan ekologis yang signifikan dan sangat sesuai untuk pengembangan kawasan konservasi keanekaragaman hayati.
Lokasi kedua berada di Kabupaten Bengkalis, yakni di Desa Kesumbo Ampai, Kecamatan Bathin Solapan. Keunikan lokasi ini terletak pada statusnya sebagai hutan adat yang dikelola secara lestari oleh masyarakat adat Suku Sakai, yang selama ini memegang teguh kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam.
Lokasi ketiga berlokasi di area Stadion Utama Riau, Pekanbaru. Pengembangan kawasan ini diharapkan dapat menghadirkan ruang hijau terpadu yang tidak hanya berfungsi sebagai area konservasi, tetapi juga sebagai sarana edukasi yang mudah diakses oleh masyarakat perkotaan. Lokasi keempat berada di Hutan Kota, Jalan Diponegoro, Kecamatan Sail, yang memiliki fungsi ekologis penting sebagai paru-paru kota di tengah kawasan urban.
Dengan telah dicalonkannya empat lokasi strategis ini, Pemerintah Provinsi Riau berharap proses pembentukan Taman Keanekaragaman Hayati dapat segera direalisasikan. Langkah ini diharapkan menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya menjaga kelestarian alam Riau.
"Selain berfungsi sebagai kawasan konservasi, taman-taman ini juga diharapkan menjadi pusat edukasi dan destinasi wisata berbasis lingkungan yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat," demikian Zulkifli Syukur.*