
Ilustrasi/Liputan6.com
RIAU1.COM - Jumlah titik panas (hotspot) di Provinsi Riau mengalami penurunan dan kini tersisa 62 titik. Informasi ini berdasarkan data pembaruan terakhir yang dirilis oleh BMKG pada Senin (22/7) pukul 23.00 WIB.
Dua hari sebelumnya, Ahad (20/7) titik panas mencapai 586 titik, dan Senin (21/7) sebanyak 582 hotspot.
Sehingga Riau dipandang cukup luar biasa sebaran kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), tertinggi di Sumatera, sampai-sampai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, meminta Pemerintah Provinsi Riau untuk segera menaikkan status dari siaga darurat menjadi tanggap darurat.
Berdasarkan sebaran wilayah, hotspot terbanyak terpantau di Kabupaten Pelalawan, Rokan Hilir, dan Rokan Hulu, masing-masing dengan 14 titik. Sementara wilayah lainnya seperti Kabupaten Kampar terdapat 5 titik, Kabupaten Siak 6 titik, dan Kabupaten Kepulauan Meranti 3 titik. Sisanya tersebar di Kota Dumai (3), Kota Pekanbaru (2), dan Kabupaten Indragiri Hilir (1).
Secara keseluruhan, jumlah hotspot di Pulau Sumatera mencapai 451 titik. Provinsi dengan jumlah tertinggi adalah Jambi (110), disusul Bangka Belitung (90), dan Riau (62).
Sementara itu, prakiraan cuaca untuk hari ini menunjukkan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sejumlah wilayah Riau, termasuk Kabupaten Indragiri Hilir, Bengkalis, Siak, Kampar, dan Kota Dumai pada pagi hari. Hujan juga berpotensi terjadi pada siang hingga malam hari di wilayah lainnya seperti Indragiri Hulu, Kuantan Singingi, dan Pelalawan.
Forecaster on duty BMKG Stasiun Pekanbaru, Yudhistira M., mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang pada malam hingga dini hari, khususnya di wilayah Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir.*