Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Menjelang perencanaan pembangunan tahun 2026, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memastikan fondasi ekonomi daerah berada dalam kondisi kuat.
Hal tersebut ditegaskan oleh Plt Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto, bahwa kondisi perekonomian bumi lancang kuning menunjukkan hasil positif.
Ia mengatakan, bahwa Riau berada dalam jalur pemulihan ekonomi yang solid dan memiliki modal kuat untuk melanjutkan percepatan pembangunan daerah.
“Kondisi ekonomi Riau terus menunjukkan perbaikan. Pertumbuhan ekonomi di triwulan ke-3 tahun 2025 tercatat sebesar 4,98 persen, meningkat dari triwulan sebelumnya 4,59 persen,” katanya di Ruang Rapat Paripurna DPRD Riau, Pekanbaru, Rabu (26/11/2025).
Plt Gubri SF Hariyanto menjelaskan tren ini mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam menjaga stabilitas sektor ekonomi di tengah tantangan yang ada. Ia menambahkan, Riau masih menjadi kekuatan utama di Pulau Sumatera dengan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian.
“Riau tetap menjadi kekuatan utama di Sumatera dengan kontribusi 22,95 persen terhadap PDRB regional. Serta berkontribusi 5,14 persen terhadap perekonomian nasional,” jelasnya.
Dengan capaian tersebut, posisi ekonomi Riau menempati peran strategis dalam peta pembangunan nasional. Oleh karena itu, status ini tidak boleh hanya menjadi angka statistik, melainkan harus menjadi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Posisi Riau sebagai provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia dan terbesar ke-2 di luar Jawa menjadi modal penting untuk melanjutkan percepatan pembangunan. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, tema pembangunan tahun 2026 ditetapkan yaitu perkuatan pondasi transformasi dalam meningkatkan daya saing daerah dan ekonomi inklusif yang berkelanjutan,” tuturnya.
Diungkapkan, tema pembangunan tersebut menjadi landasan strategis dalam merancang program prioritas. Ia menerangkan, penguatan fondasi pembangunan diperlukan untuk memastikan Riau tidak hanya tumbuh, tetapi juga bertahan dan adaptif menghadapi dinamika ekonomi global.
“Tema ini dijabarkan melalui empat fokus utama, transformasi sosial, transformasi tata kelola, transformasi ekonomi, serta pembangunan infrastruktur. Seluruhnya diarahkan untuk memastikan pembangunan yang objektif, berkelanjutan, dan menjawab kebutuhan daerah secara komprehensif,” terangnya.
Tak hanya itu saja, SF Hariyanto juga berupaya menjaga stabilitas harga sebagai bagian dari penguatan daya beli masyarakat. Ia menegaskan bahwa pengendalian inflasi tetap menjadi prioritas pemerintah provinsi Riau.
“Begitu juga dalam menjaga stabilitas harga, inflasi di Riau pada tahun 2026 ditargetkan tetap di bawah 3 persen. Target ini didukung oleh kolaborasi melalui PPID, penguatan pasokan, serta pengendalian harga pada hari besar keagamaan, sebagai upaya menjaga daya beli masyarakat," pungkasnya.