
Gubernur Riau, Abdul Wahid
RIAU1.COM - Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid gelar rapat koordinasi lanjutan bersama Bupati Kuantan Singingi dan jajaran pemerintah Riau membahas penyelenggaraan Pacu Jalur 2025 yang akan digelar pada Agustus mendatang.
Satu di antara pembahasan pada rapat ini adalah penataan arus lalu lintas. Kemudian, membahas pengelolaan destinasi wisata untuk mendukung kenyamanan pengunjung.
Gubernur menekankan pentingnya mengoptimalkan potensi wisata lokal. Ia meminta agar sejumlah destinasi wisata yang menarik segera dipublikasikan ke wisatawan.
“Memanfaatkan semaksimal mungkin mana destinasi wisata yang perlu dipublis dan kita kirim ke turis supaya ada destinasi yang bisa disiapkan,” ujarnya.
Gubernur juga menyoroti perlunya kesiapan fasilitas penunjang seperti penginapan. Ia mendorong adanya pemetaan pariwisata yang jelas dan informasi yang lengkap untuk wisatawan.
“Terutama nanti penyediaan fasilitas hotel-hotel, ya penginapan. Sudah itu, kalau bisa ada mapping pariwisata Riau, bahkan kalau bisa ada turgait-nya,” katanya.
Ia menambahkan, wisatawan harus dipermudah dalam mengakses informasi dan fasilitas wisata, termasuk soal durasi dan biaya sewa layanan wisata. “Kalau mereka mau ke sana-sini sudah ada fasilitasnya. Berapa hari, berapa sewanya. Kalau bisa dirapatkan itu,” ujarnya dalam rapat tersebut.
Menurut Wahid, kesiapan destinasi wisata yang matang akan membuat kunjungan wisatawan tidak hanya terfokus pada Pacu Jalur, melainkan bisa diperluas ke tempat-tempat menarik lainnya di Riau. Lokawisata di Riau, khususnya di Kabupaten Kuantan Singingi harus disiapkan semaksimal mungkin
"Sehingga mereka [wisatawan] bukan hanya semata-mata, bukan hanya Pacu Jalur, bahkan bisa menuju ke tempat-tempat yang lainnya. Kerja sama dengan travel agent yang biasa menjadikan pariwisata seperti itu. Saya rasa ini momen yang bagus,” tambahnya.
Selain pengelolaan lokawisata, Gubri Abdul Wahid juga menyoroti aspek lalu lintas selama penyelenggaraan. Ia meminta Dinas Perhubungan dan pemerintah kabupaten melakukan penertiban terhadap kendaraan berat.
“Soal sisi lalu lintas. Untuk membatasi kendaraan lalu lalang, terutama angkutan ODOL yang ada di sekitar Kuansing,” ujarnya.
Ia menambahkan kegiatan ini memiliki dua aspek penting, yakni darat dan air. Dengan pengelolaan yang baik, dari kedua sisi tersebut, Gubernur berharap Pacu Jalur dapat terselenggara dengan tertib dan memberikan kesan yang baik bagi masyarakat maupun wisatawan.
“Penyelenggaraan ini ada dua sisi: sisi darat dan air, sehingga Pacu Jalur ini berkesan, sehingga layak diapresiasi,” tutupnya.*