Pacu Jalur akan Diperjuangkan jadi Warisan Budaya Dunia

10 Juli 2025
Pertemuan Menteri Kembudayaan, Fadli Zon dengan Bupati Kuansing Suhardiman Amby serta Dikha

Pertemuan Menteri Kembudayaan, Fadli Zon dengan Bupati Kuansing Suhardiman Amby serta Dikha

RIAU1.COM - Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Dr. H. Suhardiman Amby, melakukan kunjungan ke Kementerian Kebudayaan RI, Rabu (9/6/2025), guna memperkuat upaya pelestarian dan promosi budaya Pacu Jalur ke tingkat dunia.

Bupati Suhardiman didampingi oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kuansing, Drs. Azhar, serta Dikha "togak luan jalur" yang viral di media sosial berkat konten tentang Pacu Jalur.

Kedatangan Bupati Kuansing disambut langsung oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, yang menyatakan apresiasi dan dukungannya terhadap langkah Pemerintah Kabupaten Kuansing dalam melestarikan warisan budaya Pacu Jalur.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Suhardiman menyampaikan terima kasih atas perhatian Menteri Fadli Zon yang telah memberi ruang bagi Kuansing untuk menyuarakan langsung potensi budaya yang telah berakar selama lebih dari satu abad.

"Tradisi Pacu Jalur ini sudah berlangsung sejak tahun 1905, pertama kali dikenal pada masa penjajahan Belanda. Awalnya digunakan sebagai alat transportasi hasil bumi, kemudian berkembang menjadi perlombaan perahu yang dipersembahkan untuk Ratu Wilhelmina setiap 31 Agustus," jelas Suhardiman.

Setelah Indonesia merdeka, lanjutnya, Pacu Jalur bertransformasi menjadi agenda tahunan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI setiap bulan Agustus, dan kini telah menjadi salah satu agenda pariwisata nasional yang dibanggakan.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pacu Jalur merupakan salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia yang sangat berharga dan telah diakui secara nasional sejak 2015. Ia menegaskan komitmennya untuk mengangkat Pacu Jalur ke panggung dunia.

"Pacu Jalur memiliki nilai historis, budaya, dan kearifan lokal yang kuat. Kami dari Kementerian Kebudayaan siap mendukung penyusunan kajian, naskah akademik, serta dossier yang dibutuhkan untuk mendaftarkannya sebagai Warisan Budaya Dunia," tegas Fadli Zon.

Meskipun Fadli Zon mengakui bahwa antrian pengajuan WBTb dunia cukup panjang, ia tetap optimis dan siap memperjuangkan warisan budaya kebanggaan masyarakat Kuansing tersebut.

Pertemuan ini menandai langkah besar Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi dalam mendorong budaya lokal ke panggung internasional, sekaligus memperkuat posisi Pacu Jalur sebagai simbol identitas, semangat kebersamaan, dan warisan leluhur yang tak ternilai harganya.*