Rohul Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi

2 Desember 2025
Kepala BPBD Damkar Riau M Edy Afrizal

Kepala BPBD Damkar Riau M Edy Afrizal

RIAU1.COM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Riau, sudah memetakan daerah rawan bencana hidrometeorologi (banjir dan longsor) di 12 kabupaten/kota di provinsi Riau. Pemetaan lokasi rawan bencana ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap bencana yang mungkin saja terjadi karena memasuki musim hujan.

Kepala BPBD Damkar Riau M Edy Afrizal mengatakan, saat ini Provinsi Riau sudah memasuki musim hujan dan diperkirakan akan berlangsung hingga Januari 2026 mendatang.

Untuk mengantisipasi terjadi bencana di kabupaten/kota, Pemprov Riau telah membuat surat edaran terkait antisipasi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem ke bupati/wali kota 

"Kami sudah melakukan mitigasi daerah rawan bencana banjir dan longsor di kabupaten kota se-Riau. Mengingat saat ini Riau sudah memasuki musim hujan, dan diperkirakan berlangsung sampai Januari 2026 mendatang," katanya, Selasa.

Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya juga telah menyampaikan daerah yang berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi kepada kabupaten/kota.

"Dengan begitu mereka bisa mengambil langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan guna mengurangi risiko atau dampak bencana hidrometeorologi," ujarnya.

Sementara itu, hingga saat ini sudah ada satu daerah di Riau yang menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi yakni Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Sementara itu, untuk daerah lainnya yang sudah mulai membahas rencana penetapan status serupa yakni Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dan Kampar.

“Yang sudah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi Kabupaten Rohul. Untuk daerah lainnya yang juga sudah mulai membahas yakni Inhil dan Kampar. Sedangkan untuk Pemprov Riau saat ini SK-nya sedang di harmonisasi,” sebutnya.*