Sekdaprov Riau tak Ingin Jalan Cepat Rusak Usai Dibangun

12 September 2025
Ilustrasi/Net

Ilustrasi/Net

RIAU1.COM - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Syahrial Abdi dalam acara pengukuhan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) Riau masa bakti 2025-2029, mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pembangunan jalan yang bukan hanya banyak jumlahnya, tetapi juga berkualitas.

Membangun infrastruktur sebut dia, bukan hanya sebatas menambah jalan baru saja. Namun juga perlu memastikan jalan tersebut berkualitas, tahan lama, dan benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat. 

“Jika tidak kita kelola dengan baik, tantangan ini bisa memperlambat pembangunan dan dan mengurangi daya saing daerah kita,” ujar Sekda.

Ia memaparkan, satu cara yang ditempuh pemerintah adalah melalui konsolidasi pengadaan barang dan jasa untuk pekerjaan hotmix. Sekda meyakini, langkah ini mampu membuat pembangunan lebih efisien, menekan biaya, serta menghindari tumpang tindih kegiatan. Dengan begitu, proses pembangunan dapat berjalan lebih tepat waktu dan terarah.

“Konsolidasi ini tidak akan merugikan siapapun. Sebaliknya, kami ingin menciptakan iklim bisnis yang sehat dan kompetitif, memberikan kesempatan yang sama bagi perusahaan besar dan kecil. Tentu kami akan memastikan proses lelang tetap adil, terbuka dan profesional,”papar dia.

Selain itu, mutu jalan juga menjadi perhatian serius. Pihaknya tak menginginkan lagi ada jalan yang rusak dalam waktu singkat setelah selesai dibangun. Oleh sebab itu, setiap proyek dituntut agar memenuhi standar teknis yang ketat sehingga kualitasnya terjamin. Menurutnya, pembangunan harus dipandang sebagai investasi jangka panjang, bukan sekadar proyek tahunan semata. 

“Kami ingin menghadirkan infrastruktur jalan yang tak hanya menghubungkan antar wilayah, tapi juga mempu menggerakkan ekonomi, membuka akses pendidikan dan menghadirkan rasa adil bagi seluruh masyarakat. Mulai dari kota, hingga ke kampung-kampung,” tambahnya. 

Sekda mengakui bahwa Riau memang memiliki tantangan yang tidak kecil. Kondisi geografis yang beragam, termasuk tanah gambut, serta kebutuhan anggaran yang besar, sering kali menjadi kendala. Namun ia optimis, dengan pengelolaan yang lebih baik, tantangan itu bisa diatasi tanpa mengurangi kualitas pekerjaan.

“Pemerintah, akademisi, dan asosiasi profesi harus berkerja dalam satu irama. Tanpa kolaborasi, pembangunan akan berjalan lambat. Tapi dengan kolaborasi, kita bisa berlari lebih cepat, lebih jauh dan lebih kuat,” ujarnya.

Oleh sebab itu, ia menilai HPJI memiliki peran strategis dalam upaya ini. Sekda berharap, HPJI dapat menjadi mitra pemerintah dalam memastikan mutu pekerjaan, memberi masukan teknis, dan menawarkan solusi atas persoalan yang muncul di lapangan.

“Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik balik. Mari kita buktikan bahwa dengan kepemimpinan yang paham masalah, strategi yang jelas, serta kerja sama yang erat, Provinsi Riau dapat mempercepat pembangunan, meningkatkan daya saing, dan menghadirkan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat,” pungkas Syahrial Abdi.*