Pengadaan Kursi Pijat Bupati dan Wabup Rohil, Alasannya untuk Menjaga Kebugaran Pimpinan

Pengadaan Kursi Pijat Bupati dan Wabup Rohil, Alasannya untuk Menjaga Kebugaran Pimpinan

4 Januari 2023
Kabag Umum Setda Rohil Samsuri

Kabag Umum Setda Rohil Samsuri

RIAU1.COM - Bagian umum Sekretariat Daerah (Setda) menganggarkan pembelian kursi pijat untuk Bupati dan Wakil Bupati Rohil pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tahun 2022.

Namun, pengadaan kursi pijat tersebut sempat disoroti oleh berbagai pihak. Bahkan menjadi pembahasan di media sosial 

Menanggapi hal tersebut, Kabag Umum Setda Rohil Samsuri awal pekan ini menerangkan, bupati dan wakil bupati adalah pimpinan daerah yang setiap saat selalu melaksanakan blusukan ke daerah-daerah yang ada Kabupaten Rohil. 

Apalagi kata Samsuri, wilayah Rohil memiliki jarak tempuh yang sangat jauh dan akses jalan masih banyak yang rusak sehingga kebugaran dan kesehatan pimpinan harus dijaga.

"Pengadaan kursi pijat bupati dan wakil bupati Rohil ini bertujuan untuk menjadi salah satu upaya menjaga kondisi kebugaran dan kesehatan pimpinan. Hal ini mengingat Bupati maupun Wakil bupati Rohil selalu turun atau blusukan ke setiap kecamatan maupun Kepenghuluan yang berada diwilayah Kabupaten Rohil dimana jarak tempuh yang cukup jauh," kata Samsuri.

Kemudian Samsuri kembali menegaskan kesehatan pimpinan harus diperhatikan. Pasalnya, setiap hari dan tidak ada satu pun di daerah Rohil yang tidak ditempuh bupati dan wakil bupati.

Loading...

“Mulai dari jalan rusak, banjir, ya kan, kebakaran dan bahkan agenda-agenda lain yang diagendakan masyarakat, tidak pernah pak bupati dan wakil tidak hadir di situ,” tegasnya.

Ditambah lagi sebut Samsuri, dengan kondisi jalan yang pembangunannya masih dalam upayakan perbaikan tentu yang sangat menguras tenaga dan fisik Bupati yang terkadang pulang sampai jam 2 bahkan jam 3 malam.  

Oleh karena itu, lanjut Samsuri, sebagai bawahan pimpinan daerah mencoba mencermati kebugaran bupati dan wakil bupati. Dia juga menegaskan pengadaan kursi pijit bukan keinginan bupati dan wakil bupati melainkan keinginan pihaknya.

“Artinya ini keinginan kami, bagaimana pak bupati punya kondisi fisik yang prima, dengan medan yang ditempuh di Rokan Hilir ini. Bayangkan, dari ibukota (Bagan Siapiapi) ke Bagan Batu, ke Simpang Kanan, berapa jam. 3 jam misalkan, bolak balek 6 jam, ya kan,” ujarnya.*