Tol Dharmasraya-Kuansing-Inhu, Panjangnya Setengah Tol Padang-Pekanbaru

Tol Dharmasraya-Kuansing-Inhu, Panjangnya Setengah Tol Padang-Pekanbaru

29 Januari 2022
Ilustrasi/Net

Ilustrasi/Net

RIAU1.COM - Jalan feeder tol yang akan menghubungkan Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat dengan Kuantan Singingi (Kuansing) dan Indragiri Hulu (Inhu) di Riau hingga ke tol trans Sumatera lebih pendek jaraknya bila dibandingkan dengan rencana tol Padang-Pekanbaru.

Bila total panjang tol Padang-Pekanbaru 254,8 km yang terdiri dari enam sesi, panjang tol Dharmasraya-Rengat hanya setengahnya, bahkan kurang. Dua alternatif trase yang ditawarkan tiga kabupaten setelah menggelar pra studi kelayakan adalah sepanjang 108 km dan 134 km.

Dari dua alternatif tersebut, panjang jalur tol yang masuk wilayah Kabupaten Dharmasraya paling panjang hanya sekitar 20 persen dari seluruh trase.

“Jalur tol ini di wilayah Dharmasraya hanya sekitar 22 kilometer. Setelah itu sudah masuk ke wilayah Riau,” kata Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, di Padang, Jumat (28/1/2022) seperti dimuat Langgam.id.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Dharmasraya Junaedi Yunus menyebut, dari 22 kilometer tersebut separuhnya adalah kebun karet masyarakat.

“Kebun karet masyarakat separuhnya, sekitar 10 hingga 12 km,” tuturnya Selasa (25/1/2022). 

Sisanya, lanjut Junaedi, merupakan lahan hak guna usaha (HGU) yang dikelola perusahaan. “Masuk ke Kecamatan Padang Laweh sudah HGU semua. HGU milik grup PT. Incasi Raya, nanti bisa diminta saja,” ujarnya.

Sementara, kebun karet masyarakat harus dibebaskan dengan ganti rugi. “Jadi yang harus dibebaskan hanya 10 hingga 12 km. Masyarakat sudah bersedia, tim kita juga sudah turun,” katanya.

Setelah sekitar 22 km di wilayah Dharmasraya, jalan tol akan masuk ke Kabupaten Kuansing, Riau sejauh 15 km untuk usulan trase pertama. Saat ini, di lokasi ini merupakan kebun kelapa.

Setelah itu, menurut Junaedi, trase tol akan masuk wilayah Kabupaten Inhu, Riau. Di wilayah ini, sebagian besar lahannya adalah kawasan transmigrasi dan kebun kosong.

Melihat status tanah yang dilewati trase tol tersebut, ia optimis proses tol Dharmasraya-Kuansing-Rengat akan relatif lancar.

Saat ini, pemerintah daerah yang dilalui feeder tol sedang menunggu tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta PT. Hutama Karya turun ke lapangan

Sebelumnya, tiga kabupaten telah melakukan pra studi kelayakan ke lapangan dan mengusulkan dua alternatif trase tol. Trase pertama sepanjang 108 km dan trase kedua sepanjang 134 km.

Trase yang lebih pendek diusulkan Dharmasraya dan Inhu tersambung dengan tol trans Sumatra di Belilas, Inhu. Sedangkan trase yang lebih panjang, diusulkan Kuansing tersambung dengan tol trans Sumatra di Simpang Japura, Rengat, Inhu. Posisinya lebih di utara, dari alternatif pertama.

Selain mengkaji mana jalur yang paling menguntungkan, menurutnya, tim juga sedang mencarikan skema pembiayaan tol tersebut.

Skema pembiayaan untuk pembangunan jalur tersebut, menurut Junaedi, dapat melalui solicited atau unsolicited. Solicited, maksudnya, jalan tol itu dibiayai penuh oleh negara melalui APBN. Sementara, skema unsolicited, pembiayaannya melalui kerja sama dengan badan usaha swasta.*