Berikut Data Kecelakaan Selama Operasi Ketupat Singgalang 2023

Berikut Data Kecelakaan Selama Operasi Ketupat Singgalang 2023

26 April 2023
Operasi Ketupat Singgalang 2023

Operasi Ketupat Singgalang 2023

RIAU1.COM - Kecelakaan lalulintas (Lakalantas) di sejumlah daerah yang ada di Sumatera Barat (Sumbar) selama Operasi Ketupat Singgalang 2023 tercatat 68 kejadian.

Dari 68 kejadian lakalantas tersebut, enam orang meninggal dunia, sementara luka berat tercatat sebanyak tujuh orang. Total seluruh kejadian lakalantas tercatat kerugian materil? Rp263.910.000.

“Data ini mulai dari 18 hingga 24 April. Data ini terus bergerak dan nantinya akan kita akumulasikan setelah Operasi Ketupat Singgalang 2023,” kata Direktur Lalulintas Polda Sumbar, Kombes Pol Hilman Wijaya, seperti dimuat Hariansinggalang, Selasa (25/4).

Kemudian Hilman mengatakan, dari 68 kejadian lakalantas ini, Polresta Padang terbanyak, dengan total 20 kejadian. Apabila dibandingkan dengan tahun lalu, ada kenaikan lima kejadian.

“Tahun lalu tercatat 63 kejadian di seluruh wilayah hukum Sumbar. Sementara untuk korban meninggal dunia menurun pada tahun ini, tahun lalu ada sembilan korban. Begitu juga dengan korban luka berat juga mengalami penurunan pada tahun ini, tahun lalu tercatat lima korban,” ujar Hilman.

Dikatakan, sementara untuk luka ringan juga mengalami penurunan dibanding dengan tahun lalu. Tahun lalu tercatat, 131 korban, sementara untuk tahun ini tercatat 111 korban. Begitu juga dengan kerugian materil, juga mengalami penurunan apabila dibanding dengan tahun lalu, yakni Rp278.200.000.

Sementara untuk faktor penyebab kecelakaan ada lima faktor yang terdata oleh petugas selama Operasi Ketupat Singgalang 2023. Faktor pertama, mendahului/ berbelok/berpindah jalur 19 kali.

Faktor kedua, ngantuk/kelelahan sebanyak 19 kali, tidak mengutamakan jalan kaki sebanyak delapan kali, pelanggaran batas kecepatan, lima kali dan tidak menjaga jarak sebanyak dua kali.

“Pada Operasi Ketupat Singgalang 2023 ini kita melakukan penindakan tilang sebanyak 275 pelanggaran. Apabila dibanding dengan tahun lalu, mengalami penurunan, yakni 174 pelanggaran,” katanya.

Dijelaskannya, bentuk pelanggaran yang terdata tidak memakai helm sebanyak 201 kali pada tahun ini, dibanding tahun lalu ada penurunan, yakni 85 kali. Sementara pelanggaran melawan arus mengalami kenaikan dibanding tahun lalu, 15, tahun ini 63 pelanggaran.

“Untuk sistem One Way akan berakhir pada hari ini, Selasa (25/4). Nantinya akan dilakukan analisa dan evaluasi terkait kebijakan ini,” tukasnya.*