
Ilustrasi/Dok Bank Mandiri
RIAU1.COM - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan 39,3 juta UMKM sudah menggunakan sistem pembayaran QRIS dari total pengguna QRIS mencapai 57 juta per semester I-2025.
Perry mengatakan, dengan capaian tersebut, menandakan bahwa UMKM di Indonesia sudah semakin mampu untuk masuk ke ranah digital, hingga memperkuat iklim usahanya.
"39,3 juta adalah UMKM yang membuktikan UMKM bisa digital, bisa tembus pasar, tidak hanya lokal tapi ekspor karena QRIS kita sudah lintas negara," kata Perry saat membuka pagelaran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 di Jakarta Convention Center, Kamis (7/8/2025) yang dimuat CNBCIndonesia.com.
Perry mengatakan, dengan terdigitalisasinya sistem pembayaran UMKM ini, maka produk-produknya akan semakin mudah dibeli oleh masyarakat Internasional. Sebab, QRIS sudah bisa digunakan oleh masyarakat mancanegara mulai dari Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Pada pertengahan tahun 2025 mendatang,QRIS kata Perry juga akan bisa digunakan di Jepang, dan pada akhir tahunnya akan bisa digunakan di China hingga Arab Saudi untuk para jamaah haji dan umrah.
"Sehingga mari kita sama-sama sinergi dukung UMKM dengan daya dukung ekonomi kita semakin berdaya tahan," tegas Perry.
Diketahui, transaksi QRIS sendiri hingga semester I-2025 telah mencapai 6,05 miliar senilai Rp 579 triliun. Besarnya jumlah transaksi ini juga didukung pengembangan QRIS ke ranah QRIS Tanpa Pindai (QRIS TAP) sektor transportasi.
QRIS TAP merupakan metode pembayaran berbasis teknologi Near Field Communication (NFC) yang dirancang untuk memberi alternatif cara pembayaran bagi kebutuhan transaksi massal yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal (CeMuMuAH) seperti di sektor transportasi.
Implementasi QRIS TAP juga menandai langkah integratif antara sistem pembayaran digital dan layanan transportasi publik untuk mendukung sektor pariwisata. Inovasi ini menjadi bagian penting dari upaya transformasi digital nasional yang berorientasi pada pelayanan publik di sektor strategis.*